Wednesday, December 28, 2016



Bagaimana mencari apa yang benar, bukan siapa yang benar, musuh terbesar adalah dirinya sendiri, musuh yang paling sulit adalah kita menganggap diri kita paling benar.

Apa itu benar, bagaimana kebenaran, bagaimana struktur kebenaran, Jika kita dihadapkan sekuntum bunga dan dikelilingi oleh 10 orang, gambar bunga dari kesepuluh orang itu yang mana yang benar? Semua benar, yah kebenaran bisa saja berasal dari berbagai sudut pandang, jika ada sekuntum bunga di potret dari satu sudut pandang dengan kamera 3 Megapixel, 5 Megapixel sampai yang paling bagus kameranya, pertanyaan nya yang mana gambar bunga yang benar? Semuanya benar, berarti peroperti kebenaran dari satu sudut pandang itu sendiri mempunyai properti sendiri, ada yang jelas ada yang blur dan lain sebagainya.

Ada suatu hal yang tidak apa-apa dibicarkaan di depan publik untuk orang yang sudah faham, kalau yang belum faham jadi salah informasinya, dia tidak merubah kebenaran tetapi kita juga tahu kebenaran bermacam-macam dari sudut pandangnya, kenapa saya berbicara seperti itu karena belajar dari ilmu yang pertama diajarkan tuhan kepada manusia adalah pengalaman, pengalaman adalah guru yang paling kejam, dia memberi tes duluan ngasih ilmunya belakangan, misalkan teman facebook kita mempunyai 5000 pertemanan, kita tidak bisa tahu teman kita itu seperti apa orang nya, berapa tahapan usianya, bagaimana karakteristiknya, susah kalau kita harus sampai kesana, makanya alam tidak memberikan mekanisme belajar seperti itu, jadi hati-hati dengan kalimat yang kita keluarkan bisa jadi nanti kita tersesat sendiri atau menyesatkan orang lain, masih mending tersesat sendiri bagaiman akalau kita tersesat bareng-bareng ngajak orang ini lebih berbahaya, kita sering lupa apa yang kita perdebatkan kita ributkan hanya mencari siapa yang benar bukan menacari apa yang benar, padahal siapa yang benar kita bisa melihat dari pelukis bunga yang tadi karena banyak sudut pandang tentang kebenaran, yang dia pegang pasti kebenaran menurut dia, jika kita ingin mencari hakikatnya kebenaran maka kita harus rajin mencari kebenaran dari setiap sudut pandang kebenaran dari setiap properti kebenaran dari setiap struktur kebenaran, kita cari kebenaran bukan cari siapa yang benar.

Sarat jadi islam apa ? perbedaan orang islam dan non islam apa ? syahadat ? syahadat itu yang penting apa, di mulut apa di hati ? di hati ? syahadat itu isinya apa? Bersaksi ? iya ? bersaksi apa ? bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah . coba tanya pertanyaan ini kepada non muslim, kepada kristen kepada hindu , percayakah mereka bahwa Muhammad SAW itu rasul? Allah itu Tuhan ? banyak yang percaya, kita tidak bisa membantah dia islam atau bukan, hanya yang punya kebenaran itu sendiri yang tahu yang mana yang benar, hanya bunga itu sendiri yang tahu bunga itu sendiri seperti apa. jadi islam itu seperti apa, siapa sebenarnya yang islam? Kita tidak tahu kan ? karena sudut pandang bunga yang tadi bermacam macam sekali, toh kita hanya dikasih syarat teknis percaya tuhannya allah dan kanjeng nabi muhammad utusannya, kelar.


Kepercayaanmu adalah kepercayaanmu, kepercayaan mereka adalah kepercayaan mereka ambil apa kebenaran apa dari sudut pandang dia untuk memperkaya sudut pandangmu, semoga sudut pandangmu bisa diambil dia untuk memperkaya sudut pandangnya, dan ambil jalan pilihan masing-masing, karna nomor satu yang tuhan berikan adalah kedaulatan kita dalam hidup di dunia. Karena sejatinya menjadi islam itu tidak harus mengkafirkan orang yang berbeda sudut pandang denganmu.

Pengalaman Adalah Guru Paling Kejam “ dia memberi tes duluan ngasih ilmunya belakangan “

Tuesday, December 27, 2016



28/Des/2016. Berita Harian Surade.

Musim penghujan memang sedang berlangsung sejak Bulan September lalu, jalan-jalan di Kota Surade tergenang air karena notabene jalannya dalam kondisi rusak dan berlubang.
Keadaan jalan seperti ini sangat membahayakan para pengguna jalan khususnya di malam hari, apalagi kondisi jalan di akhir Tahun ini sangat ramai baik pengguna jalan warga kota surade maupun luar kota yang berkunjung ke tempat-tempat wisata yang ada di Kota Surade.
Beberapa kejadian kecelakaanpun terjadi dari mulai terjartuh di lubang jalan, mobil tergelincir dan lain sebagainya, semua penyebab utamanya adalah jalan yang rusak dan sulit di lalui ketika hujan datang.
Setelah pemberitaan sebelumnya di Berita Harian Surade tentang banyaknya kecelakaan lalu lintas kini dinas terkait memberikan respon baik atas kondisi jalan Kota Surade, beberapa armada Pasukan Kuning di turunkan di beberapa titik jalan provinsi ini untuk memperbaiki jalan yang rusak serta membenahi saluran air yang tersumbat.

Hari ini (28/12/16) Pasukan Kuning beraksi seperti di Pusat Kota Surade, Pertigaan Jln. Garasi dan titik lainnya “ mungkin pekerjaan kali ini memakan waktu beberapa hari, kalau memang jadwalnya tidak berubah dan kondisi lapangan memungkinkan” Kang. AHD / Pekerja Perbaikan Jalan.

Pahlawan Kuning Beraksi di Tengah Hujan

Monday, December 26, 2016

Bpk. Saripin dan Ibu













Ulin  “ Amengan “ Genang Penca
Satu lagi Pencak silat dari Surade

 Sampurasun Dulur !!
 Assalamualaikum !! 


Seperti titik bara di tengah lautan begitulah mungkin kiasan yang menggambarkan Bpk. Pani pimpinan paguron pencak silat Banteng Wulung yang berada di Kp. Babakan Walahar Desa Pasiripis Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi dalam mempertahankan warisan budaya leluhur pencak silat yang semakin kesini semakin sedikit peminatnya.
Surade  adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang sebelah selatannya berbatasan langsung dengan samudra hindia dan diapit oleh tiga kecamatan lainnya yaitu kecamatan Ciracap sebelah barat, kecamatan Cibitung sebelah timur dan kecamatan jampangkulon sebelah selatan, Kecamatan Surade bisa ditempuh dengan jarak sekitar 99 km dari Kota Sukabumi. Melintasi jalan berkelok di perbukitan menjadikan suasana perjalanan seperti halnya perjalanan wisata, dengan pemandangan bukit teh, pinus dan perkebunan lainnya di sepanjang jalan. Jarak lurus dari Kota Sukabumi ke Kecamatan Surade diperkirakan sekitar 30 km, menjadi tiga kali lipat jaraknya dengan keadaan jalan yang berkelok. Sebagian besar wilayah Kecamatan Surade adalah areal pertanian, persawahan dan perkebunan. Mayoritas penduduk bekerja sebagai petani, sebagian lainnya banyak yang bekerja di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Sukabumi, Dan lain lain.

Beliau adalah Bpk. Pandi selaku pupuhu Paguron Banteng Wulung, Bpk. Saripin selaku pengajar utama sekaligus tukang kendang 1 (Inung), Bpk Dadang/Botol Tukang Kendang 2 (Inung), Bpk Rahmat tukang Goong dan Bpk. Mastur Tukang Tarompet yang masih melestarikan Pencak silat jenis amengan di Kp. Babakan Walahar Desa Pasiripis kec. Surade, meski sempat vakum cukup lama tetapi karena kecintaan beliau-beliau ini terhadap seni mendorong untuk terus maju dan tetap mengajarkan seni silat ini kepada anak-anak Kp. Babakan Walahar, sempat mengajarkan seni silat ini di beberapa kampung sebelumnya tetapi tidak bertahan lama karena kurang nya dukungan dari para orang tua anak dan sesepuh lembur, seakan hal semacam ini adalah hal yang tabu dan tertutup, tetapi untuk di Kp. Babakan Walahar sekarang ini masyarakat dan sesepuh begitu antusias menitipkan anak-anak nya untuk di didik seni silat Paguron Banteng Wulung, tidak hanya dari kampung Babakan Walahar saja malah dari tetangga kampung pun banyak orang tua yang merasa tertarik untuk menitipkan anaknya di pengajian Bpk. Kiyai Dadan serta dilatih silat oleh Paguron Banteng Wulung.
Mang Dadang Botol

Kang Agus ( belakang ) & Kang. Dedi ( Depan )


Ulin Amengan ini adalah ilmu yang turun temurun, orang tua Bpk. Saripin pun adalah seorang pesilat, orang tua dari Bpk Saripin ( Aki Rosum. Alm ) orangtua nya pun mendapatkan ilmu ini dari orangtuanya lagi dan terus sampai atas ke puncernya dan menurut kisah ulin amengan ini juga masih turunan dari silat cimande dan memang kalau di lihat dari gerakannya seperti kemangannya silat cimande, di Desa pasiripis ini hanya ada dua paguron silat, keduanya mempunyai kesamaan dalam jenis dan gerakan tetapi ada sedikit perbedaan dalam tetekonnya atau dalam jalurnya, entah ini mungkin dari sumber yang sama tapi pengembang berbeda atau ada kemungkinan lain. Silat ini lebih menitik beratkan pada keindahan gerak perpaduan ketukan musik genang penca dan lengkingan terompet “ Da urang mah seniman, tong hayang ngajakan gelut tapi mun gelut kudu meunang “ kata Bpk. Saripin, kalau di dalami lagi amengan ini sangat syarat akan filsafat dan pangajaran dimana kita disuruh dzikir “eling” dalam setiap gerakannya, dimana kita diajarkan syukur dan “muji” serta bagaimana caranya menghargai para karuhun ( leluhur ). Karena sejatinya silat itu adalah kependekan dari silaturahmi ( Manjangkeun babarayaan ).
Kang. Pani

Ada hal unik dan mungkin ini sudah menjadi hal biasa di Kp. Babakan Walahar ketika terdengar suara goong ditabuh anak-anak maupun orangtua langsung mendekat berkumpul ke arah suara goong tersebut, mungkin karena sudah terbiasa ketika ada jadwalnya latihan ( Malam Minggu dan Rabu ) anak-anak tidak usah diberikan arahan dan panggilan lagi tinggal tabuh saja goong nya dan merekapun pasti berkumpul, satu lagi menurut Bpk Saripin goong yang di pakainya itu adalah goong “bangbara ngapung”, ada dua jenis goong dalam instrumen pencak silat, goong bangbara ngapung dan goong ombak banyu, sekilas dari bentuk kedua goong tersebut terlihat sama tetapi perbedaan yang signifikan adalah ketika goong itu di tabuh, goong bangbara ngapung mempunyai suara lepas, lembut dan cenderung stabil seperti suara kumbang terbang (bangbara ngapung) terdengar jelas sampai jauh, sedangkan goong ombak banyu mempunyai karakter suara kuat, padat tetapi bergelombang makanya goong ini disebut ombak banyu karna terdengar berayun-ayun.



Malam Minggu Ba’da isya Team Berita Harian surade bersama Kang Agus ( Pemerhati Budaya Surade ) mengunjungi kediaman Bpk. Saripin, sudah menjadi biasa tabuhan goong dan tepak-kan kendang penca menjadi pertanda mulai latihan, anak laki-laki maupun perempuan anak anak sampai dewasa sudah berjejer rapih di depan rumah Bpk Saripin tidak peduli hujan dan becek mereka bersemangat berlatih, gerakan-gerakan yang begitu lincah seirama, dari mulai gerakan Tepak Dua Paleredan, Tepak Tilu Golempang di akhiri padungdung dan di isi oleh tepak-kan kendang dan goong tiupan terompet pun menambah ke khas-san ibingan tersebut. Terkadang jika ada undangan dari acara hajatan atau acara lainnya Bpk. Saripin suka membawa anak asuhannya manggung “ Haja nambah-nambah sumanget “ katanya.
Jika di dalami lebih jauh tentang budaya seni silat di daerah Surade sebenarnya masih cukup banyak dan beragam, hanya saja sebagian kalangan menganggap silat (isi) masih menjadi hal sakral dan tidak bisa sembarangan orang menguasai dan mempelajrinya, karena kekhawatiran tidak semua orang mampu membawa dan menguasai dirinya. “ anu bisa ngaji diri na “ kata Bpk. Saripin.


Ulin " Amengan " Genang Pencak Surade

Tuesday, December 13, 2016


Daerah Sukabumi Selatan (Jampang Kulon)  tidak  terlepas dari sisa-sisa Kerajaan Sunda seperti Kenekes. Perihal ulinan dimungkinkan dari Raja Sunda Galuh ke 23 Prabu Bunisora/Prabu  Kuda  Lalean/Prabu Borosngora/Prabu Guru Pangandiparamarta Jayadewabrata (1357 - 1371  M)&#8232, yang semasa muda pernah menjadi seorang petapa/resi yang sakti di daerah  Jampang bergelar Batara Guru. Dari raja ini juga menurunkan orang Sunda Galuh yang  pertama kali memeluk agama Islam yaitu Bratalegawa (Haji Baharuddin Al Jawi/Haji Purwa,  Purwa=terdahulu). Perihal "bimbingan" dari hasil tapa/semedi (atau apapun namanya) dalam  menghasilkan suatu ilmu adalah hal yang lumrah dalam setiap komunikasi transendental yang  dilakukan. Cuma tidak semua orang bisa mendapatkannya meski orang itu merasa  berhak  karena sudah melakukan proses itu. Dengan kata lain orang2 ini adalah orang2  pilihan. Perkara bimbingan itu berbentuk "makhluk", tetap saja itu merupakan hidayah yang kesemuanya harus melalui proses pemikiran dan intuisi si pelaku untuk mengambil keputusan. Buat orang2 dulu Ulinan yang disertai kesaktian juga merupakan hal yang wajar, ibarat orang sekarang yang berpakaian selayaknya lengkap antara pakaian luar dan pakaian  dalam kan?
kehebatan seorang tokoh silat disana, namanya Pih Uki (………..-1976), beliau adalah murid dari Gan Igung yang waktu itu menjabat sebagai penghulu kaum Sukabumi. Gan Igung ini adalah murid dari Mama haji Ibrahim (hanya yang tidak jelas apakah mama Haji Ibrahim yang dimaksud adalah R.H.Ibrahim Cikalong atau bukan karena menurut cerita dari murid-muridnya juga bahwa Mama Haji Ibrahim mendapatkan ilmu silatnya setelah berpuasa lalu mendapat bimbingan dari mahluk gaib (Jin) yang bernama bangkara-bangkari. Pih Uki menetap dan menjadi seorang gurubesar silat di Surade setelah bisa menjatuhkan jawara-jawara di daerah Pajampangan dan daerah lainnya pada masa itu (± Tahun 1930–1940 an). Aliran silat  yang diajarkannya tidak jelas diterangkan tetapi istilah yang terkenal diantara murid-muridnya adalah Jurus Lima (hanya 5 jurus dasar) dimana semua jurus ini konsepnya adalah membuang serangan dan menjatuhkan lawan dengan menggunakan tenaga lawan. Sedangkan untuk langkahnya disebut Gilir Badan (gerakan maju atau mundur dengan cara menyamping untuk menghindari pukulan atau tendangan) sedangkan teknik lainnya yang terkenal adalah Gomel (atau kalau di istilah lain adalah tempelan atau ulin rasa) dimana tangan kita dan lawan saling nempel atau berpegangan, bila kita yang pegang tangan lawan tidak akan lepas tapi kalau kita dipegang lawan akan mudah lepas, untuk yang sudah menguasai teknik ini tidak hanya bisa mengunci gerak lawan, malah bisa melemparkan tubuh lawan, biasanya latihan Gomel ini dilakukan dalam posisi duduk bersila. Salah satu ciri khas beliau dalam menjatuhkan lawan adalah hanya dengan menggunakan satu jari, dan beliau kalau sedang menghadapi lawan yang mencobanya tidak pernah pasang kuda-kuda karena menurut beliau kuda-kuda akan menunjukan arah serangan, sehingga musuh menjadi lebih awas. Teknik lain yang diajarkan pada muridnya untuk menghadapi keroyokan dari berbagai arah adalah Juru Jambe (saya sendiri kurang begitu tahu  tekniknya).malah seringnya beliau menghadapi serangan dalam posisi duduk. Untuk ukuran beliau teknik yang digunakan sudah ke permainan rasa serta kecepatan tangan yang tidak bisa diikuti pandangan mata biasa. Dalam satu cerita dari muridnya, pernah ketika beliau sedang buang air besar disumpit secara diam-diam oleh muridnya tetapi jarum/ paser sumpit tersebut bisa ditangkap oleh tangan. Bapak saya pernah cerita juga. Pada saat pertemuan dimana murid- muridnya semua berkumpul (semua muridnya sudah tidak ada lawan di berbagai wilayah di pajampangan) mereka ingin menjajal kemampuan mereka dengan gurunya (Pih Uki), lalu Pih Uki dalam posisi duduk dan matanya ditutup oleh kain (yang memasang kainnya adalah bapak saya) dikepung oleh lima orang dan diserang dari berbagai penjuru dengan menggunakan senjata tajam, tetapi dalam kondisi tersebut (malah tidak terlihat gerakannya oleh mata penonton) semua muridnya sudah jatuh saling bertumpukan malah ada yang menubruk dan nyangsang di  bilik bambu, sedangkan senjatanya semua berjejer rapi di hadapan Pih Uki. Apabila ada yang ingin mencoba beliau, selalu ditanya dulu apakah mau main halus atau kasar, biasanya kalau yang mencoba meminta jurus yang halus biasanya lawannya itu hanya jatuh ke tanah, tapi kalau  mintanya jurus yang kasar lawannya biasanya terlempar jauh dan cedera. Murid-murid beliau yang mumpuni pada masa itu untuk angkatan pertama
adalah :
  1. Aa Cicih (Lurah Bangbayang Jampang, walaupun mahir silat ternyata pih Uki tidak bisa ibing Penca, sehingga Aa Cicih menciptakan jurus-jurus ibingan untuk keperluan pakaulan).
  2. Pih Udin (masih adik sepupunya pih Uki)
  3. Pih Ja'i (beliau asalnya dari Banten lalu mengembara dan belajar silat di Surade, lalu ngalalana dan memegang daerah di Tanjung Priok)
  4. Pak Sulaeman (beliau dari Cikarang Sagaranten, rahasia - rahasia jurus diketahui oleh beliau karena sejak mudanya selalu mengikuti dan yang memegang tas pakaian pih Uki kalau sedang ngalalana).
  5. Haji Sirod (Surade - Jampang)
  6. Bang Se'an ( beliau orang betawi, pada mulanya jauh-jauh  dari betawi ingin mencoba kemampuan pih Uki, tetapi waktu di hadapi oleh muridnya Haji Sirod beliau jatuh, lalu berguru ke pih Uki, kalau melihat romannya waktu itu walaupun sudah tua dan jalannya  terpincang-pincang tetapi kesannya tetap liat dan wajah serta  tubuhnya ada bekas bacokan)
  7. Kang Acung (beliau menyebarkan jurus di daerah Ciselut - Sagaranten)
  8. Guru Badli (Citanglar- Surade, beliau murid Aa Cicih untuk ibingan dan yang paling bagus gerakannya)
  9. Pa Syafei (Beliau adalah putranya pih Uki dan yang mewarisi rahasia-rahasia jurus lima)


Sedangkan untuk angkatan kedua (1960 an) yang saya tahu adalah
  1. Pak Dayat (Mantan Lurah Gunung Guruh Sukabumi, dimasa mudanya beliau adalah juara ibingan ketika ada pakaulan antar perguruan di Sukabumi) setelah pensiun pindah ke Surade, ketika saya ngobrol katanya beliau menuliskan rumus-rumus jurus lima)
  2. Pa Guru Sadeli (Mantan kepala sekolah SD Cikangkung- Surade, beliau murid langsung dari haji Sirod dan memperbaiki jurus di pih Pih Uki, lalu secara otodidak mengubah teknik jurus lima sehingga mempunyai pakem jurus tersendiri). Hanya saja sepeninggal pak Syafei tidak jelas kepada siapa jurus ini diwariskannya. Selain nama-nama tersebut sebenarnya masih banyak murid-murid lainnya baik yang dilatih langsung ataupun disebarkan muridnya,  meliputi wilayah jampang kulon, jampang tengah dan Sagaranten dan  daerah lainnya tetapi namanya tidak saya ketahui.


sumber : http://kalibunderthepajampanagn.blogspot.co.id/

JURUS LIMA SURADE SUKABUMI ( JURUS INI MASIH MISTERI DAN ENTAH SIAPA YANG MENGUASAI JURUS LIMA YANG ASLI INI SEKARANG )

Sunday, December 11, 2016


MAKALAH
SUBSIDI BENIH









Disusun Oleh : Kelompok X
Ketua : Ligar Pamungkas
Anggota :
Insan Nurjaman P
Mujib Pahrezi
Bilah




MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2 SUKABUMI
Jl. Pasiripis Des. Pasiripis Kec. Surade Kab. Sukabumi 43179
2016







KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah selesai tepat pada waktunya, makalah ini mengambil judul tentang “  KEBIJAKAN SUBSIDI BENIH “.
Makalah ini berisikan berbagai informasi tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan pertanian yang berada di wilayah ndonesia.
Penulis menyadari bahwa makalah yang dibuat ini sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mohon kritik serta saran dari semua pihak yang bersifat membangun, serta menjadi pembelajaran baru bagi penulis sendiri demi tercapainya kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Surade, 18 Juni 2015

Penyusun












DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
B.     Rumusan maslaah
C.     Tujuan 
BAB II PEMBAHASAN
A.    Benih bersubsidi dan peningkatan prosuksi pangan.
B.     Alokasi benih bersubsidi.
C.     Program subsidi benih.
D.    Kedaulatan atas benih.
E.     Tersendatnya penyaluran benih
BAB III PENUTUP   
A.    Kesimpulan
B.     Saran 
DAFTAR PUSTAKA











BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Awal tahun 2007 dicanangkan oleh pemerintah program peningkatan produksi beras nasional (P2BN) bertujuan untuk menaikkan produksi beras melalui upaya terpadu, dengan komponen utama adalah subsidi benih. Benih padi yang diberikan kepada petani adalah benih unggul bermutu dan benih hibrida. Dalam konteks tersebut, pemerintah membuka impor benih hibrida terutama dari China, namun tidak banyak mendapat kontroversi seperti ketika mengimpor beras yang berujung pada hak interplasi di DPR. Padahal dalam perspektif kedaulatan pangan, baik impor benih maupun dalam bentuk beras sama sama menggerogoti kemandirian pangan bangsa.
Betapa sederhananya ketika persoalan produksi beras direduksi pada masalah benih, karena masalah sesungguhnya sangat kompleks. Terutama dalam konteks budidaya adalah kerusakan lahan sawah yang terus menerus secara intensif menggunakan pupuk kimia dan digelontor berliter liter pestisida. Bayangkan jika di karawang, ada 85.000 hektar maka kebutuhan pupuk tinggal mengalikan 2-3 kwintal perhektar, bahkan petani sudah ada yang menggunakan sampai 5 kwintal per hektar. potensi varietas seperti ciherang saja sesungguhnya jauh dari potensi produksinya dalam kondisi rusak.
Namun P2BN tetap mengganggap benih merupakan faktor utama sehingga dibuka kembangkan lah persebarluasan benih hibrida. Seperti biasa, ketika benih hidrida dibuka naik produksi dalam negeri maupun impor maka jelas perusahaan skala transnasional yang menangkap peluang bisnis ini, selain perusahaan raksasa dalam negeri yang tiba tiba “peduli” dengan sektor pertanian. melalui tumpangan subsidi negara, mereka berupaya mengembangkan benih hibrida untuk disebarluaskan kepada petani kita, namun dibalik itu mana ada perusahaan yang tidak ingin mengeruk keuntungan untuk proyeksi jangka panjang. Dengan demikian maka sektor benih yang dulu benar2 masih didominasi oleh BUMN dan Pemerintah, kini terbuka penguasaan oleh korporasi.








B.     Rumusan masalah
1.      Hubungan benih bersubsidi dan peningkatan produksi pangan
2.      Bagaimana alokasi benih bersubsidi
3.      Program subsidi benih
4.      Tersendatnya alokasi benih bersubsidi

C.    Tujuan
1.      Mengetahui hubungan benih dan peningkatan prosuksi pangan
2.      Mengetahui alokasi benih bersubsidi
3.      Mengetahui bagaimana program subsidi benih
4.      Mengetahui masalah subsuidi benih



















BAB II
PEMBAHASAN

A.    Benih bersubsidi dan peningkatan produktifitas pangan
Dalam upaya peningkatan produktivitas dan produksitanaman pangan, benih mempunyai peranan yang sangat strategis. Ketersediaan dan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat yang memenuhi aspek kualitas dan kuantitas dibarengi dengan aplikasi   teknologi budidaya   lainnya seperti pupuk berimbang mempunyai pengaruh yang nyata terhadap produktivitas, produksi dan mutu hasil produk tanaman pangan.
Untuk dapat mencapai hasil sebagaimana yang diharapkan tersebut, salahsatu faktor yang berpengaruh adalah ketersediaan benih varietas unggul bersertifikat sertapenggunaannya secarakonsisten oleh petani dalam setiap usahataninya.
Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Tanaman Pangan telah melakukan penandatanganan kontrak/perjanjian subsidi benih tahun 2015 yang ditandatangani langsung oleh PPK (Direktur Perbenihan) dengan Direktur Utama SHS dan Pertani bertempat di ruang rapat (off room) Direktur Jenderal Tanaman Pangan Selasa, (10/03).
Alokasi subsidi benih untuk benih padi (inbrida dan hibrida), benih jagung hibrida dan benih kedelai dengan mutu yang terjamin bertujuan untuk meringankan beban petani membeli benih tanaman pangan dengan harga terjangkau.
Description: http://tabloidsinartani.com/uploads/pics/news_1949_1428466014.jpg
Adapun produsen benih pelaksana PSO subsidi benih Tahun Anggaran 2015 adalah PT. Sang Hyang Seri (Persero) dan PT. Pertani (Persero), sesuai Surat Menteri Badan Usaha Milik Negara kepada Menteri Pertanian Nomor S-70/MBU/2/2015 tanggal 2 Februari 2015, hal Persetujuan Penugasan Public Service Obligation (PSO) Dalam Rangka Pelaksanaan Subsidi Benih 2015. Apabila ada produsen benih swasta/penangkar benih yang ingin ikut serta dalam pelaksanaan subsidi benih, dapat dimungkinkan dengan di bawah koordinasi PT. Sang Hyang Seri (Persero) dan PT. Pertani (Persero) selaku produsen benih pelaksana PSO subsidi benih.

B.     Alokasi Benih Subsidi
Jenis dan jumlah/volume benih bersubsidi direncanakan berdasarkan anggaran yang tersedia.
Alokasi benih bersubsidi Tahun Anggaran 2015 untuk masing-masing jenis benih per provinsi sebagaimana Tabel 1. Sedangkan alokasi volume benih per kabupaten/kota ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Provinsi.
Kriteria dan Prosedur Penetapan Petani/Kelompok Tani Pembeli Benih Bersubsidi
Petani/kelompok tani pembeli benih padi (inbrida dan hibrida), jagung hibrida dan kedelai bersubsidi  diutamakan petani/kelompok tani  yang tidak mendapatkan bantuan benih dari sumber pendanaan lainnya dari pemerintah (pusat, provinsi, atau kabupaten/kota).
Petani/kelompok tani pembeli benih bersubsidi adalah kelompok tani yang sudah ditetapkan/dikukuhkan oleh instansi berwenang.
Spesifikasi Teknis
Spesifikasi benih padi inbrida, padi hibrida, benih jagung hibrida, dan benih kedelai adalah:
1.      Varietas unggul yang dilepas Menteri Pertanian.
Benih bersertifikat minimal kelas Benih Sebar (BR/ES) dengan standar mutu sesuai peraturan yang berlaku. Sedangkan untuk kedelai benih bersertifikat minimal kelas Benih Sebar 4 (BR 4) dengan standar mutu sesuai peraturan yang berlaku.
Benih dikemas menggunakan bahan kedap air dan udara minimal poly ethylene (PE) 8-10 mikrometer, berat/volume benih per kemasan maksimal 10 kg, serta diberi tanda tulisan BENIH BERSUBSIDI TAHUN 2015.
Jumlah benih bersubsidi yang dapat dibeli maksimal 25 kg/ha dan untuk kedelai maksimal 50 kg/ha.
2.      Benih diterima petani maksimal 1 bulan sebelum masa kadaluarsa label.
Sedangkan harga benih (HB), subsidi benih dan harga eceran tertinggi (HET) benih bersubsidi sesuai Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 166/Kpts/SR.120/3/2015/2015 tentang Harga Benih, Subsidi Benih dan Harga Eceran Tertinggi Benih Untuk Komoditas Padi Inbrida, Padi Hibrida, Jagung Hibrida dan Kedelai pada kegiatan Subsidi Benih Tahun Anggaran 2015. Sumber: Direktur Perbenihan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan

C.    Program Subsidi Benih
Keberadaan  program   benih bersubsidi adalah  kegiatan  untuk   membantu petani agar dapat membeli  benih bermutu dengan  terjangkau.  Karena itu, agar  program   mencapai sasaran tersebut, pengawasan   dari semua  pihak  amat dibutuhkan.
Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pertanian  Tanaman Pangan Sumbar, Ir. Djoni  dalam sosialisasi Subisidi Benih  di Padang    baru-baru ini. Sosialisasi ini diikuti seluruh stake holder  Dinas Pertanian  termasuk dua  BUMN  yang berperan dalam menyalurkan  benih  bersubsidi, PT Sang Hyang Sri dan PT, Pertani.
“Jangan   sampai benih bersubsidi ini  nanti dibawa ke heller dan digiling,  kalau  terjadi  kita semua bisa hancur. Pengawasan    amat penting dilakukan ,” tegas Djoni.
Menurut Djoni, peluang untuk memainkan  benih  bersubsidi ini  sangat  terbuka. Soalnya selisih harga antara benih bersubsidi dengan padi yang termurah   di Sumbar saja masih  cukup  besar. Harga HET  benih padi bersubsidi   hanya  Rp 2.024, sedangkan harga padi termurah seperti  padi pesisir sudah diatas  Rp 4.000. Belum lagi  dibanding dengan  harga padi  varietas  unggul  di daerah   yang cukup mahal.  Sementara  benih bersubsidi adalah jenis padi yang bermutu.
“Ini tentu  peluang besar  bagi orang untuk   meraihkan keuntungan, apalagi jumlah benih  bersubsidi ini cukup besar, mencapai 3700  ton,” tegas Djoni.
Sementara  peran  benih bersubsidi  ini untuk mendukung   peningkatan produksi, katanya,  sangat besar.   Target peningkatan  produksi   yang  ditetapkan pemerintah  untuk  Sumatera Barat tahun 2013   cukup tinggi  sekitar 120 ribu ton.  “Angka 120 ribu  ton bukanlah angka yang rendah. Kalau tidak didukung   penggunaan  benih bermutu   melalui subsidi benih,  saya pesimis target itu bisa tercapai. Karena  itu ia meminta agar pengawasan terhadap penyaluran benih bersubsidi harus diperhatikan betul,” tegas Djoni.
Sementara    Kasubdit Perencanaan  Direktorat Perbenihan  Kementrian  Pertanian, Henni mengatakan, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang  membantu petani  dengan benih gratis, maka pada tahun 2013  ini Kementrian Pertanian   menggantinya dengan subsidi benih. Hal itu sesuai  dengan Kepmentan  Nomor 4340/Kpts/SR.120/6/2013 tanggal 10 Juni 2013.
Dalam program ini, pemerintah  mensubsidi harga  terhadap benih bermutu  sehingga   harga  terjangkau  oleh    petani . Ada lima jenis  benih yang  akan disubsidi   pemerintah (Daftar harga subsidi lihat tabel). Kelima itu adalah   Padi Inbrida, Padi Hibrida,   Jagung Hibrida, Jagung Komposit dan Kedelai.
Untuk menyediakan  benih bersubsidi, katanya,  pemerintah juga  telah menunjukan dua BUMN sebagai pelaksana yakni PT Sang Hyang Sri dan PT. Pertani. “Benih bersubsidi tersebut dapat berasal dari areal penangkaran milik Produsen Benih pelaksana PSO subsidi benih, areal penangkaran kerjasama produksi atau kerjasama pemasaran dengan penangkar benih/produsen benih swasta,”  ucapnya.
Sementara mekanisme pelaksanaan penjualan dan penyaluran benih bersubsidi  dilakukan dengan pola tertutup dimana Produsen Benih pelaksana PSO subsidi benih akan menjual dan menyalurkan benih bersubsidi sampai ke kelompok tani pelaksana SLPTT dan/atau di luar SLPTT.
Untuk membeli pupuk bersubsidi, kelompok tani   terlebih dulu membuat  DU PBB yang kemudian disahkan  Kepala  Dinas Pertanian  Kabupaten setempat dan diajukan  kepada Produsen Benih Pelaksana. Selanjutnya  Kelompok Tani   membeli benih   kepada yang dibuktikan Tanda bukti pembelian benih bersubsidi  berupa faktur penjualan yang ditandatangani petugas Produsen Benih pelaksana PSO subsidi benih, kelompok tani serta diketahui oleh    Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota atau petugas yang ditugaskan mewakili (atas nama   Kepala  Dinas Pertanian Kabupaten/Kota).
Untuk pengawasan,katanya, ada dua pihak yang  sangat bertanggung jawab.  Pertama, untuk pengawasan, sertifikasi, produksi dan peredaran benih dilakukan oleh petugas  BPSB Tanaman Pangan  di wilayahnya masing-masing. Kedua, pengawasan penyaluran Benih Bersubsidi, baik yang diproduksi di dalam provinsi maupun yang didatangkan dari provinsi lain dilaksanakan  Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
D.    Kedaulatan atas Benih
Benih adalah kehidupan dan memegang peran kunci dalam proses produksi pertanian. Beberapa dekade lalu tak dikenal pengatagorian benih seperti saat ini. Semua benih dipelihara, dikembangkan, diseleksi, dikonservasi, dipertukarkan, serta diperjualbelikan oleh dan di antara petani, terutama petani kecil. Baru mulai 1970-an terjadi perubahan besar di bidang perbenihan, baik di level internasional maupun di Indonesia. Benih yang mula-mula dikembangkan petani kecil dan komunitas lokal mulai berpindah tangan ke tangan peneliti dan perusahaan.
Mulai saat itu dikenal benih lokal, unggul, hibrida, dan benih transgenik. Benih yang merupakan warisan bersama dan tak mengenal kepemilikan mulai ”dimiliki” terutama oleh perusahaan raksasa benih. Proses ini difasilitasi berbagai konvensi internasional, UU, dan peraturan kita untuk kepentingan segelintir perusahaan.
Saat ini, 90 persen pasar benih internasional dan input pertanian serta 100 persen benih transgenik dikuasai hanya oleh enam perusahaan multinasional (PMN). Di Indonesia, hampir 100 persen benih padi komersial dikuasai perusahaan, terutama perusahaan nasional. Sekitar 90 persen benih jagung hibrida, 90 persen padi hibrida, dan 70 persen benih hortikultura dikuasai PMN.
Perkembangan yang terjadi sejak 1970-an, selain berdampak pada pergeseran penguasaan benih, juga berdampak pada penurunan drastis keanekaragaman hayati pertanian dan lenyapnya varietas lokal. Tak hanya itu, spesies tanaman yang digunakan untuk pangan juga menurun tajam. Bila di masa lalu sekitar 10.000 spesies tanaman digunakan untuk pangan dan pertanian, saat ini 90 persen pangan untuk manusia disumbangkan hanya oleh 120 spesies. Proses yang terjadi saat ini sangat berisiko bagi pemenuhan kebutuhan pangan generasi mendatang. Perlu pendekatan holistik untuk mengamankan produksi pangan bagi generasi mendatang, terutama terkait kebijakan pertanian serta pemusatan perhatian kembali untuk meningkatkan harkat dan kedaulatan petani.
E.     Tersendatnya Penyaluran Subsidi Benih
Kementerian Pertanian mengakui bahwa penyaluran benih bersubsidi hingga awal Mei ini masih minim, di bawah 10%. Padahal, musim tanam April-September (Asep) sudah mulai berlangsung di banyak daerah.
Meski demikian, minimnya penyaluran benih bersubsidi ini bisa ditutup oleh pembagian bantuan benih gratis untuk areal lahan padi seluas 1 juta Hektar. "Kalau benih subsidi memang penyalurannya masih belum banyak karena sekarang ada benih gratis juga yang 1 juta Ha padi," kata Dirjen Tanaman Pangan, Hasil Sembiring, saat ditemui GATRAnews.
Selain bantuan benih padi untuk areal lahan 1 juta Ha, ada juga benih gratis untuk lahan Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu (GP PTT). Dengan begitu, dampak minimnya penyaluran benih subsidi tidak terlalu dirasakan petani. "Ada benih gratis untuk GP PTT, ada juga dari APBN-P untuk 1 juta Ha, ada juga benih subsidi. Jadi orang milih-milih, tapi kita sudah mengarahkan supaya semuanya diambil," ujarnya.
Hasil mengungkapkan, minimnya penyaluran benih subsidi ini disebabkan oleh banyaknya daerah yang belum mengajukan Daftar Usulan Pembelian Benih Subsidi (DUPBS). Jika belum ada usulan dari daerah, benih subsidi tak bisa disalurkan karena alokasi kebutuhannya belum jelas. "Saya inginnya teman-teman di daerah itu bergerak, dana sudah ada, e-catalogue sudah ada, mau beli benih sudah ada, tinggal jalan," ucapnya.
Karena itu, pihaknya mendesak dinas-dinas pertanian di daerah agar segera merampungkan DUPBS. Diharapkan benih subsidi bisa segera disalurkan paling lambat bulan Agustus. "Paling tidak sekitar Agustus realisasinya. Benih tidak bisa disalurkan kalau daerah belum menyusun DUPBS," Hasil menjelaskan.
Sebagai upaya mendorong dinas-dinas petanian daerah untuk segera menyerahkan DUPBS, dia telah menurunkan jajarannya ke 18 provinsi untuk menagih DUPBS. "Teman-teman sekarang sudah ke 18 provinsi untuk menyosialisasikan ke daerah, meminta supaya daerah segera menyiapkan DUPBS," tutur Hasil.
Di samping banyaknya daerah yang belum mengajukan usulan, masalah lain yang menghambat penyaluran benih ialah buruknya performa PT Sang Hyang Sri (SHS), salah satu dari 2 BUMN yang ditunjuk untuk menyalurkan benih.
Namun, pemerintah tak dapat menunjuk perusahaan swasta untuk menggantikan SHS karena benih subsidi hanya boleh disalurkan BUMN. "Mereka (SHS) ada masalah. Tapi benih subsidi itu kan nggak bisa disalurkan swasta, memang harus BUMN," katanya.
'Napas' SHS pun bergantung pada pengadaan benih subsidi. Bila SHS tidak menyalurkan benih subsidi, perusahaan tersebut tak memiliki pendapatan. "Kalau mereka nggak ambil, mereka dapat duit dari mana? Hidup mereka kan dari situ," imbuh Hasil.
Bila kinerja SHS dalam penyaluran benih tak ada perbaikan, Hasil mengancam akan menyerahkan sepenuhnya penyaluran benih subsidi pada BUMN lain yang juga ditugasi menyalurkan benih, yakni PT Pertani. "Kan yang menyalurkan benih subsidi ada 2 BUMN (SHS dan Pertani), di dalam kontrak kalau mereka tidak perform maka kita kembalikan ke Pertani. Sebaliknya kalau Pertani nggak perform juga kita kasih ke SHS," pungkasnya.
Sebagai informasi, tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 939,4 miliar untuk benih subsidi. Dana ini akan digunakan untuk subsidi benih padi inhibrida sebanyak 98.500 ton dengan luas areal 3,9 juta Ha, benih padi hibrida 1.500 ton untuk lahan 100 ribu Ha.
Juga untuk 1.500 ton benih jagung hibrida dengan luas lahan 100 ribu Ha dan 15 ribu ton benih kedelai untuk lahan 300 ribu Ha. Dengan adanya subsidi ini, biaya produksi yang ditanggung petani bisa ditekan sehingga penghasilannya bertambah.
Sebagai gambaran, petani hanya membeli benih padi inhibrida yang disubsidi seharga Rp 3.050/kg, padahal harga benih padi inhibrida di pasar bebas mencapai kisaran Rp 9.000/kg. Untuk pengadaan dan penyaluran benih subsidi, pemerintah telah menunjuk 2 perusahaan pelat merah, yaitu PT SHS dan PT Pertani.
Kedua BUMN perbenihan ini ditunjuk langsung dengan Perpres Nomor 172 Tahun 2015. Penunjukan langsung bertujuan agar pengadaan dan penyaluran benih bisa lebih cepat realisasinya. Diharapkan benih tiba tepat pada waktu memasuki masa tanam.











BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Salah satu kebijakan yang ditempuh pemerintah adalah kebijakan subsidi yang hampir pasti akan dilaksanakan. Dalam pelaksanaannya, kebijakan subsidi yang saat ini tidak pro-petani bisa dikemas menjadi kebijakan yang mampu meningkatkan harkat dan kedaulatan petani. Dalam berbagai pertemuan petani yang penulis hadiri, penolakan terhadap kebijakan subsidi benih dan pupuk semakin sering disuarakan petani. Kebijakan itu dipandang hanya mengamankan dan menguntungkan produsen benih dan pupuk. Padahal, petani memiliki kapasitas memproduksi benih dan pupuk, terutama pupuk organik dan hayati sendiri.
Terkait benih, kapasitas yang dimiliki petani kecil saat ini 23,6 kali lipat (2.360 persen) dibanding gabungan peneliti dan perusahaan benih. Kapasitas ini praktis tak pernah dimanfaatkan pemerintah. Banyak kelompok tani di sentra produksi pangan di 16 wilayah/provinsi di Indonesia memiliki kemampuan, pengetahuan, serta menguasai teknik pemuliaan tanaman dan penangkaran benih yang sama dengan perguruan tinggi, lembaga penelitian, ataupun perusahaan.
Selama ini, petani penangkar benih hanya jadi buruh perusahaan benih dengan posisi tawar rendah. Pemegang kontrak produksi adalah perusahaan. Subsidi benih perlu dialihkan sebagian melalui kerja sama produksi benih langsung dengan petani pemulia/penangkar benih.
UU dan peraturan yang selama ini berpotensi mengkriminalkan petani pemulia/penangkar benih juga direvisi. Hingga saat ini tak ada catatan bahwa benih yang dihasilkan petani berkualitas buruk. Benih yang mereka hasilkan justru sangat potensial meningkatkan produksi pangan Indonesia karena adaptif dengan lingkungan lokal dan tahan terhadap cekaman lingkungan, hama, dan penyakit. Pola ini sekaligus akan menyelamatkan berbagai varietas karya petani dan varietas lokal.

B.     Saran
Kebijakan pemberian subsidi, terutama subsidi pupuk dan benih yang selama ini ditempuh oleh pemerintah dalam konteks kebijakan fiskal telah menjadi persoalan yang dilematis. Di satu sisi pemerintah dituntut untuk mengurangi jumlah subsidi pupuk dan benih secara bertahap sehingga beban APBN dapat dikurangi demi terwujudnya fiscal sustainability. Di sisi lain pengurangan susbidi pupuk dan benih tentu akan membawa implikasi naiknya harga pupuk dan benih di dalam negeri di samping skim subsidi harga yang selama ini diberikan selama ini dirasakan masih kurang memenuhi rasa keadilan karena belum menunjukkan keberpihakan kepada petani sebagai produsen. Hal inilah yang seringkali mengundang berbagai reaksi di tingkat publik.
Dengan berbagai kondisi yang ada selama krisis global, Pemerintah terus berusaha memenuhi kebutuhan pupuk dan benih kepada petani, dan menyediakan harga yang terjangkau pada saat musim tanam. Dengan demikian, petani berharap harga jual produksinya dapat dibeli dengan harga yang tinggi agar tingkat pendapatan dan kesejahteraannya semakin meningkat. Dalam memenuhi upaya tersebut, Pemerintah dituntut untuk menyesuaikan skim subsidi pupuk dan benih dan menyalurkannya tepat sasaran. Selama subsidi pupuk dan benih diberikan, maka ketepatan penyalurannya menjadi syarat mutlak agar kebijakan fiskal berjalan efektif.
Dalam penentuan harga, petani sebagai produsen utama seringkali menjadi kelompok penerima harga yang ditentukan oleh pelaku-pelaku yang tidak bertanggung jawab. Instansi atau lembaga pemerintah yang menangani pelaksanaan subsidi pupuk dan benih, baik dalam penentuan harga eceran tertinggi (HET) terhadap pupuk, benih dan gabah sampai saat ini belum melakukan koordinasi sesuai dengan harapan seluruh pihak. Di samping itu, masih terlihatnya tumpang tindih kebijakan antar instansi pemerintah menyebabkan subsidi belum efisien dan efektif. Hal yang paling mengejutkan adalah sampai saat ini belum ada kerangka model subsidi pertanian tehadap pupuk dan benih yang komprehensif dan teruji serta mampu menghasilkan model subsidi pupuk dan benih serta kebijakan harga yang tepat, efektif dan efisien.














DAFTAR PUSTAKA



makalah subsidi benih

 
BERITA HARIAN SURADE © 2015 - Designed by Templateism.com | Distributed By Blogger Templates