Sunday, March 12, 2017


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Laporan Perjalanan
Pariwisata merupakan sektor utama bagi sebagian wilayah di indonesia. Banyaknya objek, dan daya tarik wisata di banten telah menyerap kunjungan wisatawan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara. Yogyakarta yang kaya akan wisata keindahan alam dan wisata sejarah serta wista religi. Hal ini menjadikan kota banten sebagai salah satu tujuan wisata di Indonesia . Banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi di kota ini seperti wisata alam, wiasata sejarah, wisata budaya, wisata pendidikan dan wisata malam.
Secara geografis, banten juga diuntungkan oleh jarak antara lokasi objek wisata yang terjangkau, dan mudah ditempuh. Sektor pariwisata sangat signifikan menjadi motor kegiatan perekonomian banten yang secara umum bertumpu pada tiga sektor andalan yaitu: jasa-jasa; perdagangan, hotel, dan restoran; serta pertanian. Dalam hal ini pariwisata memberi efek pengganda (multiplier effect) yang nyata bagi sektor perdagangan disebabkan meningkatnya kunjungan wisatawan. Selain itu, penyerapan tenaga kerja, dan sumbangan terhadap perekonomian daerah sangat signifikan.       
B.     Tujuan
Penyusunan laporan kegiatan study tour ini memiliki tujuan antara lain:
1.Memenuhi tugas akhir sekolah untuk membuat karya tulis ilmiah sederhana
2.Mengenal sejarah banten dan memperkenalkannya
3.Dapat mengetahui cara pembuatan karya tulis ilmiah sederhana berbentuk laporan
4.Berbagi pengetahuan kepada pembaca.
C.     Manfaat
Dengan adanya kegiatan study tour dan penulisan laporan ini, dapat memperkenalkan dan mengembangkan pengetahuan sejarah kepada siswa sejak dini. Manfaat lainnya adalah dengan adanya penulisan laporan ini diharapkan dapat dijadikan acuan dalam mengenal sejarah banten.
BAB II
PEMBAHASAN


A.    Latar Belakang Perjalanan
Seiring dengan perkembangan dunia pariwisata di negara kita terutama peninggalan–peninggalan sejarah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke menjadi salah satu alasan diadakan karya wisata. Karya wisata merupakan suatu kegiatan rutin tahunan yang diselenggarakan olehsekolah kami. Karya wisata tahun ini mengambil objek – objek karya wisata di Daerah Banten karena di sana banyak terdapat tempat – tempat wisata yang tersohor atau terkenal di Dunia.
Kaitanya dengan karya wisata, kami ditugasi untuk membuat laporan dalam bentuk Karya Tulis mengenai objek–objek wisata yang kamikunjungi di daerah Banten. Dalam menyusun laporan tersebut, kami memerlukan data – data yang akurat. Dalam pencarian data–data yang akurat tersebut kami mengalami suka dan duka.
\
B.     Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Karya wisata ini dilaksanakan setelah Ujian Akhir Sekolah pada tanggal 25 Desember 2016 s/d 28 Desember 2016. Penulis berada di daerah banten selama 5 hari dan mengamati objek wisata selama 3 hari di daerah banten tersebut
Pemberangkatan pada hari Sabtu, tanggal 25 Desember sekitar Pukul 13.00 WIB. Sebelum pemberangkatan siswa-siswi berkumpul di MAN 3 Sukabumi untuk di  berikan pengarahan oleh Bapak Kepala Sekolah dan Panitia.

C.    Sekilas Tentang Daerah Banten
Dalam perjalanan ke situs perjalanan Banten Lama, penulis mendapatkan berbagai macam gambaran sejarah banten dahulu. Sejarah banten terbagi menjadi 4 periode yang berkelanjutkan. Keempat periode itu adalah periode pra sejarah, periode Indonesia-hindu, periode kesultanan banten, dan periode colonial. Berikut penjelasannya:
1.      Periode pra sejarah
Tidak banyak data yang penulis data tentang banten diera prasejarah. Ditemukannya beberapa benda peninggalan berupa batu jenis obsidan  yang diduga oleh para arkeolog bekas peninggalan prasejarah di situs odel, kasemen, lk 5 km sebelah selatan baten lama menjadi bukti adanya periode prasejarah di banten.
2.      Periode Indonesia-hindu
Peradaban Indonesia-hindu masuk ke daerah banten sebenarnya sudah ada sebelum abadV masehi. Namun bukti-bukti konkret berupa artefak sampai saat ini belum diperoleh secara yakin. Sementara bukti banten telah memasuki sejarah diketahui ketika tahun 1947 di munjul, kabupaten pandeglang pada aliran sungai cidaghyang ditemukan sebuah batu kali besar bertulisan huruf palawa. Menurut keterangan yang didapat, bahwa pada tahun 1950 De Casporis mempelajari benda temuan itu bersama mahasiswanya, Boechori. Kemudian berhasil membaca batu bertulis itu. Bunyi pasasti itu; wikranto yam wanipateh prabhuh satyapara(k)ra(mah).narendradah hutena-srimatah purnawarmah. Yang artinya; inilah tanda keperwiraan, keagungan, dan keberanian yang sesungguh-sungguh nya dari raja dunia. Yang Mulia Purnawarman yang menjadi panji-panji sekalian raja-raja. De casporis juga menyimpulkan dari hasil penelitiannya bahwa prasasti tersebut dibuat Ratu Tarumanegara, purnawarman pada abad ke-VI masehi. Pada abad V masehi banten telah menjadi bagian dari kerajaan tarumanegar yang diperkirakan pusat kekuasaannya berada di sekitar daerah bekasi sekarang.
3.      Perioda kesultanan banten
Pada tahun 1525 terbentuk kesultanan banten. Kesultanan banten berbeda dengan kesultanan-kesultanan yang ada di jawa seprti di Yogyakarta, solo, dan kesultanan lainnya. Kesultanan di banten menggunakan hukum islam. Sultan adalah tingkatan yang berada di atas kiai dan ulama. Sehingga untuk menjadi seorang sultan harus memiliki keilmuan agama yang tinggi. Raja pertama kesultanan banten adalah Hasanuddin. Ia dinobatkan pada tahun 1525 dengan diberi gelar Maulana Hasanuddin panembahan surosoan. Wilayah kekuasaannya meliputi daerah yang diantaranya sekarang masuk provinsi banten. Kota banten lama dimasa pemerintahahnnya meliputi areal seluas 1.200.000 m2 . setelah dinobatkan,  pusat pemerintahan dipindahkan dari banten girang ke banten lama. Kemudian sultan maulana hasanuddin membangun keratin dan benteng surosowan serta Masjid Agung Banten. Pemindahan pusat pemerintahan ini semata-mata untuk memudahkan hubungan antara pesisir utara jawa dengan pesisir Sumatra sebelah barat melalui selat sunda dan selat malaka.karena pada waktu itu sudah banyak orang portugis yang berkuasa di selat malaka. Pedagang muslim yang enggan berhubungan dengan portugis mencari pelabuhan lain yang dikuasai islam. Para pedagang yang berasal dari arab, Persia, Gujarat, birma, cina, perancis, inggris, dan belanda itu lalu mengalihkan jalur perdagangannya ke pelabuhan banten sehingga pelabuhan ini menjadi pelabuan internasional.
4.      Periode colonial
Tanggal 2 oktober 1596bandar banten kedatangan armada kapal dagang belanda di bawah pimpinan cornelis de houtman. Tanggal, bulan, dan thun itu merupakan awal dari kedatangan belanda menguasai nusantara ini. Pertama, menguasai perdagangan rempah-rempah. Kemudian menjajah negeri ini selama berabad-abad lamanya. Kedatangan pertama kali armada kapal dagang yang terdiri 4 kapal sempat ditahan penguasa kerajaan banten. Karena kedapatan orang itu merampok 2 kapal dagang dari jawa yang membawa lada di teluk banten. Cornelis de houtman pun ditangkap. Tetapi setelah ditahan selama sebulan dilepaskan dengan uang tebusan sebesar 45.000 golden. Pemerintahan di banten waktu itu dibawah sultan kadir (1596-1640) tercatat sebagai sultan banten ke-4. Dua tahun kemudian armada kapal dagang belanda datang lagi kali ini dibawah pimpinan Jacob van neck yang dibantu van waerwijk dan van heemskerck. Sejak belanda menguasai sunda kelapa, kemudian berganti nama menjadi Batavia . belanda sering terjadi pertempuran dengan banten. Dari keterangan TB. Abbas waseh S.H, alas an sering terjadinya pertempuran dikarenakan kesultanan banten dan orang-orang banten keras kepala terhadap sikap colonial belanda.

D.    Komplek Makam Sultan Maulana Yusuf
Sultan maulana Yusuf merupakan salah satu putra dari Sultan Maulana Hasanuddin dan merupakan Sultan Banten ke-2 (1570-1580). Komplek makam yang berada di kampong Sunyatan, Pekalangan Gede, kasemen, Serang, banten atau sekitar 6km dari kota Serang ini menjadi destinasi wisata ziarah banten yang paling banyak dikunjungi. Berkunjung ke komplek makam ini selain anda dapat melakukan wisata ziarah Banten tentang tokoh yang sangat berperan aktif dalam kemajuan kota banten anda juga dapat mengambil hikmah dari apa yang sudah diberikan oleh sultan ke 2 banten ini. Salah satu peran aktif Sultan Maulana yusuf adalah dengan memajukan perekonomian di banten melalui bidang pertanian.
E.     Makam Syeh Asnawi
KH.Asnawi lahir di Kampung caringin sekitar tahun 1850 M, ayah beliau bernama Abdurrahman dan ibunya bernama  Ratu Sabi’ah dan merupakan keturunan ke 17 dari Sultan Ageng Mataram atau Raden Fattah . Sejak umur 9 tahun Ayahnya telah mengirim Kh.Asnawi ke Mekkah untuk memperdalam Agama Islam. Di mekkah beliau belajar dengan Ulama kelahiran Banten yang telah termasyhur namanya bernama Syech Nawawi Al Bantani.Kecerdasan yang di miliki beliau dengam mudah mampu menyerap berbagai dsiplin ilmu yang telah di berikan gurunya. Setelah dirasa cukup lama menimba ilmu dari gurunya maka Syech Nawawi Tanara Banten menyuruh muridnya Kh.Asnawi untuk pulang ketanah air untuk mensyiarkan agama Alloh.
Sekembalinya dari Mekkah Kh.Asnawi mulai melakukan dakwah ke berbagai daerah , karena ketinggian ilmu yang dimiliki nama Kh.Asnawi mulai ramai dikenal orang dan menjadi sosok ulama yang menjadi panutan masyarakat Banten. Situasi Tanah air yang masih di kuasai Penjajah Belanda dan rusak nya moral masyarakat pada waktu membuat Kh.Asnawi sering mendapat Ancaman dari pihak pihak yang merasa kebebasannya terusik.  Banten yang terkenal dengan Jawara jawaranya yang memiliki ilmu Kanuragan  dan dahulu terkenal sangat sadis dapat di taklukkan berkat kegigihan dan perjuangan Kh.Asnawi . Beliau juga terkenal sebagai Ulama dan Jawara yang sakti yang sangat di segani  oleh kaum Penjajah Belanda .Kh.Asnawi dalam melakukan dakwahnya juga mengobarkan semangat Nasionalisme anti Penjajah kepada masyarakat hingga akhirnya Kh.Asnawi di tahan di Tanah Abang di asingkan  ke Cianjur  oleh Belanda selama kurang lebih satu tahun dengan tuduhan melakukan pemberontakan kepada pemerintah Hindia Belanda , Apa yang dilakukan Kh.Asnawi   mendapat dukungan penuh dari rakyat dan dan para ulama  lainnya, seperti para bangsawan dan para jawara. Semenjak runtuhnya kesultanan Banten, terjadi sejumlah pemberontakan yang sebagian besar dipimpin oleh tokoh-tokoh agama. Seperti, pemberontakan di Pandeglang tahun 1811 yang dipimpin oleh Mas Jakaria, peristiwa Cikande Udik tahun 1845, pemberontakan Wakhia tahun 1850, peristiwa Usup tahun 1851, peristiwa Pungut tahun 1862, kasus Kolelet tahun 1866, kasus Jayakusuma tahun 1868 dan yang paling terkenal adalah Geger Cilegon tahun 1888 yang dipimpin oleh KH. Wasid.
Selama di pengasingan Kh.Asnawi tetap melakukan Dakwah mengajarkan Alquran dan Tarekat kepada masyarakat  sekitar dan  setelah dirasa Aman Kh.Asnawi kembali ke kampungnya di Caringin untuk melanjutkan perjuangan mensyiarkan Islam dengan mendirikan Madrasah Masyarikul Anwar dan Masjid Salapiah Caringin sekitar tahun 1884 Mesjid Caringin ditandai oleh denah empat persegi panjang, pada keempat sisinya terdapat serambi. Arsitektur Masjid dipengaruhi oleh unsur arsitektur lokal, terlihat dari bentuk atapnya dan ditopang oleh arsitektur asing terlihat pada bentuk jendela serta pintu dalam dengan ukuran relatif besar juga pilar-pilar yang mengelilingi Masjid. Menurut cerita bahwa Kayu masjid tersebut berasal dari sebuah pohon Kalimantan  yang di bawa oleh Kh.Asnawi ke Caringin dahulu pohon tersebut tidak bisa di tebang kalaupun bisa di tebang beberapa saat pohon tersebut muncul kembali hingga akhirnya Kh.Asnawi berdo’a memohon kepada Alloh agar diberi kekuatan dan pohon tersebut dapat di tebang serta kayunya dibawa Kh.Asnawi ke Caringin untuk membangun Masjid.
Masjid_Assalafi_Caringin
Tahun 1937 Kh.Asnawi berpulang kerahmtulloh dan meninggalkan 23 anak dari lima Istri ( Hj.Ageng Tuti halimah, HJ sarban, Hj Syarifah, Nyai Salfah dan Nyai Nafi’ah ) dan di maqomkan di Masjid Salfiah Caringin , hingga kini Masjid Salafiah  Caringin dan maqom beliau tak pernah sepi dari para peziarah baik dari sekitar Banten maupun dari berbagai daerah di tanah air banyak pengalaman menarik dari peziarah yang melakukan i’tikaf di masjid tersebut seperti yang diungkap oleh salah seorang jamaah sewaktu melakukan i’tikaf terlihat pancaran cahaya memenuhi ruangan Masjid yang berusia hampir 200 tahun tersebut . Wallohu a’lam

F.     Komplek Makam Syeh Muhammad Soleh
Gunung santri merupakan salah satu bukit dan nama kampung yang ada di Desa Bojonegara Kecamatan Bojonegara Kabupaten Serang Daerah ini berada di sebelah barat laut daerah pantai utara 7 Kilometer dari Kota Cilegon.
Letak gunung santri berada ditengah dikelilingi gugusan gunung-gunung yang memanjang dimulai dari pantai dan berakhir pada gunung induk yaitu gunung gede.
Di puncak gunung santri terdapat makan seorang wali yaitu Syekh Muhammad Sholeh, jarak tempuh dari kaki bukit menuju puncak bejarak 500 M hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki.
Kampung di sekitar gunung santri antara lain Kejangkungan, Lumajang, Ciranggon, Beji, Gunung Santri dan Pangsoran. Di kaki bukit sebelah utara di kampung Beji terdapat masjid kuno yang seumur dengan masjid Banten lama yaitu Masjid Beji yang merupakan masjid bersejarah yang masih kokoh tegak berdiri sesuai dengan bentuk aslinya sejak zaman Kesultanan Banten yang kala itu Sultan Hasanudin memimpin Banten.
Syekh Muhammad Sholeh adalah Santri dari Sunan Ampel, setelah menimba ilmu beliau menemui Sultan Syarif Hidayatullah atau lebih di kenal dengan gelar Sunan Gunung Jati (ayahanda dari Sultan Hasanudin) pada masa itu penguasa Cirebon. Dan Syeh Muhamad Sholeh diperintahkan oleh Sultan Syarif Hidayatullah untuk mencari putranya yang sudah lama tidak ke Cirebon dan sambil berdakwah yang kala itu Banten masih beragama hindu dan masih dibawah kekuasaan kerajaan pajajaran yang dipimpin oleh Prabu Pucuk Umun dengan pusat pemerintahanya berada di Banten Girang.
Beliau Wafat pada usia 76 Tahun dan beliau berpesan kepada santrinya jika ia wafat untuk dimakamkan di Gunung Santri dan di dekat makan beliau terdapat pengawal sekaligus santri syekh Muhammad Sholeh yaitu makam Malik, Isroil, Ali dan Akbar yang setia menemani syekh dalam meyiarkan agama Islam. Syekh Muhammad Sholeh wafat pada tahun 1550 Hijriah/958 M.
Jalan menuju makam Waliyullah tersebut mencapai kemiringan 70-75 Derajat sehingga membutuhkan stamina yang prima untuk mencapai tujuan jika akan berziarah. Jarak tempuh dari tol cilegon Timur 6 KM kearah Utara Bojonegara, jika dari Kota Cilegon melalui jalan Eks Matahari lama sekarang menjadi gedung Cilegon Trade Center 7 KM kearah utara Bojonegara disarikan dari buku “Gunung Santri Objek Wisata Religius”.

G.    Sultan Maulana Hasanudin
Makam Sultan Maulana Hasanuddin juga menjadi salah satu makam yang sellau dikungi oleh para peziarah. Makam tersebut ada di komplek makam para sultan Banten yang terletak di Masjid Agung Banten, seperti makam Sultan Maulana Hasanuddin, Sultan Ageng Tirtayasa, Sultan Abdul Mufachir Muhammad Aliyudin, dan lain-lain.
Sultan Maulana Hasanuddin merupakan orang yang paling berpengaruh dalam penyebaran agama islam di Banten, sehingga makamnya selalu dikunjungi oleh para peziarah.

Nah, itulah dia ke empat makam di Banten yang wajib dikunjungi oleh para peziarah.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari uraian di atas, kegiatan widya wisata ini dapat di simpulkan bahwa di indonesia terutama di Banten banyak terdapat tempat wisata yang perlu kita jaga dan lestarikan. Semua wisata di Banten yang saya kunjungi sangat memuaskan. Disana tempatnya sangat bagus, banyak wahana-wahana yang menarik dan mengasyikan  baik untuk belajar maupun rekreasi.
Sejarah banten dibagi menjadi 4 periode; yaitu masa periode prasejarah, periode Indonesia-hindu, periode kesultanan banten, dan periode colonial. Pada masa kesultanan banten, bsnten menjadi sorotan dunia karena keberadaan pelabuhan internasional Bandar banten. Selama hamper 3 abad kesultanan banten mampu bertahan bahkan mencapai kejayaan yang luar biasa. Diwaktu bersamaan penjajah dari eropa telah berdatangan dan menanamkan pengaruhnya. Perang saudara dan persaingan dengan kekuatan penjajah (hindia belanda) memperebutkan sumber daya maupun perdagangan telah melemahkan hegemoni kesultanan banten atas wilayahnya. Pada tahun 1813 kesultanan banten runtuh.
Uraian mengenai sejarah banten yang telah penulis sampaikan untuk memperkuat teori bahwa keberadaan banten sudah berlangsung lama dan teori bahwa keberadaannya dimulai pada saat terbentuknya kerajaan islam banten tidak dapat lagi dipertahankan.


B.     SARAN
Saran saya, saya berharap  kegiatan ini bisa terus berlangsung  dan lebih meningkatkan perhatian kepada siswa-siswa.





RUTE DAN JADWAL KEGIATAN

1.      Hari Minggu Tanggal 25 Desember 2016 Pukul 14.30 mulai keberangkatan dari surade ( sekolah ) di awali dengan bimbingan dan do’a.
2.      Hari senin tanggal 26 Desember 2016 Pukul 04.00 tiba di Depok langsung menunaikan Shalat Subuh
3.      Hari senin tanggal 26 Desember 2016 Pukul 07.00 persiapan dan mulai kunjungan ke tempat-tempat yang sudah di tentukan.
4.      Hari Selasa Tanggal 27 Desember 2016 Pukul 14.00 kembali pulang ke dan tiba di surade Pukul 21.00

TEMPAT YANG DI KUNJUNGI

1.      Mesjid Kubah Mas ( Depok )
2.      Makam Sultan Maulana Yusuf
3.      Makan Syaikh Hasanudin
4.      Menara Banten
5.      Makam Syaikh Muhammad Soleh ( Gunung Santri )

6.      Makam Syaikh Asnawi ( Anyer )

Laporan Study Tour Banten


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Study tour / karya wisata adalah salah satu kegiatan suatu sekolah yang tidak wajib. Dengan adanya karya wisata kita dapat mengerti perkembangan wisata secara nyata, dan dapat pula mengembangkan daya pikir atau imajinasi kita. Kegiatan tersebut merupakan program yang telah dibimbing dan dapat digolongkaan dalam ekstrakurikuler sekolah. Kegiatan ini juga dilakukan agar dapat menyusun karya tulis. Sehingga dengan adanya wisata selain akan menambah wawasan, juga dapat dijadikan kegiatan refreshing / penyegaran.
Dalam rangka mendukung program pemerintah Kabupaten Sukabumi dalam melaksanakan education geopark ciletuh palabuhan ratu to school, para siswa siswi SMPN 3 Ciracap ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Untuk keberangkatan kepala sekolah menyiapkan lima kendaraan.
Geopark ciletuh memang sudah sangat terkenal selain tempatnya yang bagus dan indah juga banyak para wisatawan yang berkunjung kesana.

B.     Tujuan
1.      Tujuan Umum
Selain melaksanakan program education geopark ciletuh pelabuhanratu to school juga untuk menambah wawasan serta kecintaan kami terhadap objek wisata yang berada di wilayah Kec. Ciemas serta belajar membuat laporan tentang study tour yang telah di laksanakan
2.      Tujuan Khusus
a.       Mengenal Geopark ci letuh lebih dekat
b.      Menghargai dan menjaga warisan alam berupa objek wisata yang sangat indah
c.       Menambah wawasan dan pengetahuan para siswa tentang objek wisata kec. Ciemas.


C.    Manfaat
1.      Dapat Mengenal Geopark ci letuh lebih dekat
2.      Dapat mensyukuri akan keindahan alam yang di ciptakan tuhan
3.      Dapat Menghargai dan menjaga warisan alam berupa objek wisata yang sangat indah
4.      Dapat Menambah wawasan dan pengetahuan para siswa tentang objek wisata kec. Ciemas.



BAB II
PEMBAHASAN


A.    Jadwal dan Tempat Kegiatan
1.      Jadwal Kegiatan
Hari                       : Sabtu
Tanggal                 : 04 Maret 2017
Waktu                   : 07.30 s/d 16.30 WIB

2.      Tempat Kegiatan
a.       Panenjoan
b.      Pantai Palangpang
c.       Curug Sodong

B.     Alur dan Objek Kegiatan
1.      Alur Perjalanan
Pukul         07.00 – 07.30 : Para Siswa berkumpul dan menunggu
  keberangkatan
Pukul 07.30 – 08.15          : Para guru memeriksa kehadiran para siswa yang
  mengikuti dalam kegiatan dan mempersilahan para
  siswa untuk memasuki kendaraan yang sudah di
  siapkan.
Pukul 08.15 – 10.30          : Menuju Panenjoan
Pukul 10.30 – 10.35          : istirahat di panenjoan dan menikmati
  pemandangan tetapi hanya sekitar 5 menit setelah
  itu bersiap untuk melanjutkan perjalanan menuju
  pantai palangpang
Pukul 10.35 – 12.25          : Berangkat menuju pantai palangpang, setibanya
  disana kami istirahat solat dan makan siang
Pukul 12.25 – 14.03          : Persiapan berangkat ke curug sodong dan
  mendokumentasikan perjalanan
Pukul 14.05 – 15.00          : Menuju curug sodong
Pukul 15.00 – 16.30          : Istirahat dan mendokumentasikan perjalanan,
  setelah itu pulang ke rumah masing-masing
Sesuai dengan kesepakatan para siswa dan guru berkumpul sebelum pukul 07.30 WIB di lapangan SMPN 3 Ciracap, untuk mempersiapkan keberangkatan. Setelah persiapan selesai rombongan pun mulai meninggalkan sekolah menuju lokasi yang sudah di jadwalkan.
Perjalanana menuju geopark ciletuh ada banyak terkendala karena jalan untuk menuju geopark ciletuh cukup jauh, jalan yang berliku dan ada beberapa jalan yang masih dalam perbaikan.
Dengan kondisi cuaca panas dan berhimpitan di dalam mobil ditambah lagi jalan yang tidak rata sehingga membuat beberapa siswa pingsan.
Sekitar Pukul 10.30 rombongan tiba di panenjoan, semua siswa beristirahat dan menikmati pemandangan hamparan sawah dan jalan yang berkelok-kelok serta di bingkai dengan garis pantai palangpang menambah indah panorama penenjoan, tetapi sayangnya waktu istirahat tidak lama hanya sekitar 5 menit karena perjalanan kami masih panjang akhirnya kami pun bergegas masuk ke mobil untuk melanjutkan perjalanan.
Kami tiba di pantai palangpang sekitar pukul 10.35 setelah istirahat sejenak siswa-siswi mulai turun ke pantai menikmati pemandangan alam dan keindahan laut palangpang serta berfoto-foto mendokumentasikan perjalanan. Setelah makan siang dan istirahat kami bersiap untuk melanjutkan perjalanan.
Pukul 14.30 kami berangkat menuju curug sodong, jalan bebatuan yang berliku menjadikan kendaraan sangat sulit untuk bergerak membuat beberapa dari kami kelelahan.
Pukul 15.00 rombongan baru tiba di lokasi curug sodong, rombongan pun turun langsung ke curug melepas lelah dan penat, berfoto ria dan menikmati segarnya udara curug yang sangat sejuk.
Setelah semuanya dirasa cukup kami bersiap untuk pulang menutup acara dan para siswa di pulangkan ke rumahnya masing-masing.


2.      Objek Kegiatan
1.      Sekilas Tentang Geopark
Pengertian Geopark adalah sebuah kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi di mana masyarakat setempat diajak berperan serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam, termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada di dalamnya. Istilah Geopark merupakan singkatan dari "Geological Park" yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai Taman Geologi atau taman bumi.
Awal tujuan Geopark adalah untuk melindungi warisan geologi yang berada di negara-negara Eropa oleh organisasi non pemerintah bernama EGN (Europe Geopark Network) pada tahun 2001. Keberadaan Geopark oleh Badan dunia UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) dikembangkan dan difasilitasi dengan membentuk organisasi GGN (Global Geopark Network) pada tahun 2004 agar mampu menampung anggota lebih banyak lagi dari negara-negara yang ada di dunia. Selain itu tujuan Geopark lebih dikembangkan lagi, bukan hanya sekedar melindungi warisan geologi. Menurut GGN UNESCO (2004), tujuan Geopark adalah mengambil manfaat, menggali, menghargai dan mengembangkan warisan geologi tersebut seperti halnya Pelestarian Bioma.
2.      Panenjoan
Panenjoan merupakan sebuah daerah ketinggian/tebing, dengan ketinggian kurang lebih 250 mdpl yang terletak di kawasan Taman Bumi Ciletuh (Ciletuh Geopark) Desa Taman Jaya Kecamatan Ciemas Kabupaten Sukabumi Jawa Barat.
Panenjoan berasal dari kata  “tenjo” bahasa Sunda, yang artinya “lihat” (tingali).

Selain wilayah Panenjoan ada juga wilayah Paniiisan, yang jaraknya beberapa ratus meter dari Panenjoan. Paniisan (dalam bahasa Sunda) berarti tempat untuk beristirahat, karena di area tersebut terdapat bendungan kecil (masyarakat sekitar menyebutnya Cekdam) yang membuat suasana di sekitarnya menjadi dingin “tiis” (dalam bahasa Sunda).
Wilayah Panenjoan dan Paniiisan menjadi salah satu tempat wisata untuk melihat dan mengamati area Taman Bumi Ciletuh (Ciletuh Geopark) dari ketinggian, sehingga apabila kita berdiri di kedua tempat tersebut, kita bisa menyaksikan pemandangan alam Taman Bumi Ciletuh (Ciletuh Geopark) yang sangat menakjubkan. Di atas tebing Panenjoan ini sudah memiliki bangunan-bangunan permanen yang khusus dibuat bagi pengunjung. Karena tebing ini sebenarnya tepi jurang dari lembah Ciletuh, jadi sudah di bangun pagar pembatas buat keselamatan pengunjung.
3.      Pantai Palangpang
Pantai Palangpang merupakan salah satu potensi obyek wisata yang memiliki beberapa sarana penunjang dan dapat dikembangkan sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Di pantai ini selain dapat menyaksikan keindahan alam para pengunjung dapat menikmati tangkapan ikan para nelayan yang dijual di tempat pelelangan ikan dengan jenis yang bervariasi.
Suasana alam pantai yang memiliki keindahan tersendiri karena di pantai ini vegetasi alam sangat mendukung, air laut cukup jernih dan hembusan angin tidak terlalu besar, gelombang laut yang bersahabat membuat wisatawan yang datang ke pantai ini merasa nyaman, walaupun masih belum didukung oleh sarana dan prasarana pariwisata yang memadai, pengunjung ke pantai ini bisa menikmati keindahan wisata yang disediakan secara alami. Jika kita hendak menyebranng turun ke air laut… kita juga bisa mendarat di salah satu pulau kecil yang penduduk setempat meyebutnya dengan nama Pulau Mandra. Pulau ini memang sangat kecil, dan dominasi plataranannya adalah batu karang. Namun jika kita kesana kita bisa menikmati suasana laut yang sesungguhnya dengan demuran ombak menghantam karangnya sangat besar, karena rahnya langsung menuju laut lepas. tapi disini juga kita bisa untuk sekedar memancing ikan kecil-kecilan. Kesebelah selatannya ada tambak udang dan pulau kunti, atau ke sebelah utara ada pasir putih yang cocok untuk kita mancing ikan dari bibir pantai.
4.      Curug Sodong
Air Terjun Sodong di Sukabumi ini memiliki kecantikan yang menawan hati, mengundang pengunjung untuk bermain air. Namun harus berhati-hati jika ingin mandi, air terjun ini pernah memakan korban jiwa.
Air Terjun Sodong alias Curug Cikanteh alias Curug Kembar alias Curug Penganten terletak di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi. Untuk aksesnya sudah lumayan baik dengan jalan beraspal dan pemandangan sawah yang membuat segar mata.

C.    Anggaran dana
Anggaran dana untuk perjalanan ini cukup terjangkau yaitu Rp. 25.000 sedangkan makanan dan perbekalan membawa masing-masing.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Alam yang sangat indah dan mempesona tidak akan ada gunanya jika tidak dirawat dengan baik. Maka minat pengunjung harus di tarik dengan keunikan lainnya agar ramai dikunjungi. Perawatan dan pelestarian pun harus terus dilaksanakan baik dari alam maupun fasilitas-fasilitas yang sudah ada. Lebih baik menggunakan kendaraan pribadi, Karena Wisata Alam Geopark Ciletuh terletak di tengah-tengah pedesaan, akses transportasi disini masih minim seperti angkutan pedesaan.

B.     Saran
Untuk membuat pengunjung tertarik, dari pihak pengurus wisata harusnya lebih giat mempromosikan wisatanya, seperti memasang banner dijalan raya, iklan di media sosial atau yang lainnya. Bukan hanya itu, fasilitas yang sudah adapun harus benar-benar diperbaiki dan dirawat. Agar pengunjung tidak bosan, alangkah baiknya alam yang sudah ada dimanfaatkan secara positif untuk menambah wahana seperti fasilitas untuk outbond, rapling dan lain-lain. Keamanan disinipun harus jauh lebih ditingkatkan lagi agar pengunjung merasa nyaman dan aman berada disana. Satu hal lagi yang tak kalah penting yaitu penambahan warung didalam lokasi wisata sangat dibutuhkan agar para pengunjung bisa menikmati makanan dan langsung dimakan dengan ditemani pemandangan yang indah.

Laporan Study Tour Geopark Ciletuh Surade Sukabumi

 
BERITA HARIAN SURADE © 2015 - Designed by Templateism.com | Distributed By Blogger Templates