MAKALAH
PERANG BADAR
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi
Tugas Mata Pelajaran SKI
Guru
Mata Pelajaran: Eni Nuraeni
Disusun
Oleh: Kelompok 1
Anggota:
Agung
Sakti Ilhami
Rizki
Ilahi Hidayat
Abdul
Ajiz
Sepa
Maputra
Saepul
Gumelar
Abdul
Rohman
Wildan
Abdul A
Eko
Hanapi
Ristu
R
MADRASAH ALIYAH
NEGERI 3 SUKABUMI
Jl. Raya Lapang Lodaya Setra No 47
Kec. Surade Kab. Sukabumi
2016
KATA PENGANTAR
Dengan
nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, Segala puji hanya milik
Allah SWT. Shalawat serta salam tak lupa saya haturkan keharibaan junjungan
kita Nabi besar Muhammad SAW. Atas rahmat dan karunia Allah SWT sehingga saya dapat
menyelesaikan Makalah Sejarah Peradaban Islam yang berjudul “Perang Badar”.
Kami
menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak baik dukungan, motivasi yang sangat besar nilainya. Kami
mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah ikut andil dalam penyusunan
makalah ini.
Dalam
penyusunan makalah ini saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari
sempurna meskipun disertai dengan usaha dan upaya semaksimal mungkin. Oleh
karena itu saya mengharapkan saran yang konstruktif dan diterima dengan hati
yang lapang.
Dan
akhirnya kepada Allah SWT jualah segala usaha saya dan semoga makalah yang
sederhana ini bermanfaat bagi kita semua. Amiiin…
Surade, 30 Nopember 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
A. Latar
Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan
Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan
............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................
A. Pengertian
perang badar.................................................................... 2
B. Penyebab
terjadinya perang badar .................................................... 2
C. Jalannya
Pertempuran ....................................................................... 4
D. Hikmah
Perang badar........................................................................ 5
BAB III PENUTUP .....................................................................................
A. Kesimpulan
....................................................................................... 6
B. Saran
................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 7
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Sebelum
pertempuran ini, kaum Muslim dan penduduk Mekkah telah terlibat dalam beberapa
kali konflik bersenjata skala kecil antara akhir 623 sampai dengan awal 624,
dan konflik bersenjata tersebut semakin lama semakin sering terjadi. Meskipun
demikian, Pertempuran Badar adalah pertempuran skala besar pertama yang terjadi
antara kedua kekuatan itu. Muhammad saat itu sedang memimpin pasukan kecil
dalam usahanya melakukan pencegatan terhadap kafilah Quraisy yang baru saja
pulang dari Syam, ketika ia dikejutkan oleh keberadaan pasukan Quraisy yang
jauh lebih besar. Pasukan Muhammad yang sangat berdisiplin bergerak maju
terhadap posisi pertahanan lawan yang kuat, dan berhasil menghancurkan barisan
pertahanan Mekkah sekaligus menewaskan beberapa pemimpin penting Quraisy,
antara lain ialah Abu Jahal alias Amr bin Hisyam.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
itu perang badar
2. Apa
penyebab terjadinya perang badar
3. Bagaimana
jalannya pertempuran badar
4. Apa
hikmah perang badar
C.
Tujuan
1. Untuk
dapat mengetahui Apa itu perang badar
2. Untuk
dapat mengetahui Apa penyebab terjadinya perang badar
3. Untuk
dapat mengetahui Bagaimana jalannya pertempuran badar
4. Untuk
dapat mengetahui Apa hikmah perang badar
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Perang Badar
Pertempuran
Badar (bahasa Arab: غزوة بدر, ghazawāt badr), adalah pertempuran besar pertama
antara umat Islam melawan musuh-musuhnya. Perang ini terjadi pada 17 Maret 624
Masehi atau 17 Ramadan 2 Hijriah. Pasukan kecil kaum Muslim yang berjumlah 313
orang bertempur menghadapi pasukan Quraisy[1] dari Mekkah yang berjumlah 1.000
orang. Setelah bertempur habis-habisan sekitar dua jam, pasukan Muslim
menghancurkan barisan pertahanan pasukan Quraisy, yang kemudian mundur dalam
kekacauan.
Sebelum
pertempuran ini, kaum Muslim dan penduduk Mekkah telah terlibat dalam beberapa
kali konflik bersenjata skala kecil antara akhir 623 sampai dengan awal 624,
dan konflik bersenjata tersebut semakin lama semakin sering terjadi. Meskipun
demikian, Pertempuran Badar adalah pertempuran skala besar pertama yang terjadi
antara kedua kekuatan itu. Muhammad saat itu sedang memimpin pasukan kecil
dalam usahanya melakukan pencegatan terhadap kafilah Quraisy yang baru saja
pulang dari Syam, ketika ia dikejutkan oleh keberadaan pasukan Quraisy yang
jauh lebih besar. Pasukan Muhammad yang sangat berdisiplin bergerak maju
terhadap posisi pertahanan lawan yang kuat, dan berhasil menghancurkan barisan
pertahanan Mekkah sekaligus menewaskan beberapa pemimpin penting Quraisy,
antara lain ialah Abu Jahal alias Amr bin Hisyam.
B.
Jalannya
Peperangan
Pada
bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijrah, terjadilah perang Badar Kubra. Sebuah
pertempuran sengit yang menjadi penentu nasib islam dan dakwahnya, serta nasib
kemanusiaan secara maknawi. Setiap penakhlukan, pembebasan, dan kemenangan yang
terjadi, juga setiap imperium dan pemerintahan yang tegak, berhutang pada
penakhlukan nyata pada medan pertempuran perang Badar. Oleh karena itulah Allah
menyebutnya sebagai Yaumul Furqan ( hari pembeda).
Firman
Allah SWT dalam Al-Qur’an:
“
Jika kamu beriman kepadan Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba
kami (Muhammad) pada hari furqan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan.” ( QS.
Al-Anfal 41).
Diantara
kisah tentang ini adalah bahwa rasulullah SAW. Telah mendengar berita tentang
Abu Sufyan bin Harb. Ia sedang dalam perjalanan pulang dari Negeri Syam dengan
rombongan dagang yang besar dari kaum Quraisy. Pada rombongan dagang tersebut
terdapat harta-harta dan barang-barang perniagaan mereka.
Kafilah
dagang itu sendiri membawa harta kekayaan penduduk makkah, yang jumlahnya
sangat melimpah, yaitu sebanyak 1000 unta yang membawa harta benda milik
mereka, yang nilainya tidak kurang dari 5000 dinar emas. Sementara yang
mengawalnya tidak lebih dari 40 orang. Ini merupakan kesempatan emas bagi
psukan madinah untu melancarkan pukulan yang telak terhadap kaum
musyrik,pukulan dalam bidan politik, ekonomi, dan militer, jika mereka sampai
kehilangan kekayaan yang jumlahnya tiada terkira ini.
Ketika
Rasulullah SAW. Mendengar bahwa Abu sufyan sedang dalamn perjalanan pulang dari
negeri syam memimpin rombongan dagang, sedangkan Abu sufyan adsalah orang yang
paling keras memusuhi islam,Rasulullah SAW. Menganjurkan untuk pergi menghadangnya.
Beliau tidak mempersiapkanya secara matang. Sebab urusan ini adalah rombongan
dagang, bukan orang-orang yang akan pergi kemedan perang.
Sampailah
kepada abu sufyan berita tentang kepergian Rasulullah SAW untuk menghadangnya.
Ia pun mewngirim utusan ke makkah meminta tolong kepada kaum quraisy untuk
membantu mereka dari pasukan muslim. Tidak ada seorang pun dari marga kaum
Quraisy kecuali sedikit sekali. Mereka datang dengan semangat yang menggelora,
kemarahan dan dendam.
Ketika
sampai kepada Rasulullah SAW. Berita tentang kepergian pasukan Quraisy, beliau
meminta pendapat dari para sahabatnya. Terutama sahabat dari anshar. Ketika
beliau bertekad keluar dsari madinah, beliau ingin mengetahui apa yang ada pada
mereka. Kaum muhajirin menyambutnya dengan baik. Kemudian beliau meminta
pendapat mereka lagi untuk kedua kalinya. Kaum muhajirin kembali menyanggupinya
dengan baik. Kemudian beliau meminta pendapat mereka lagi untuk ketiga kalinya.
Maka
mengertilah kaum anshar bahwa yang dimaksudkan Rasulullah SAW. adalah mereka.
Lalu tampilah Sa’ad bin mu’adz , salah
seorang kaum Anshar, bahkan berkata “ demi Allah seandainya engkau membawa kami
kelautan dan menyelam, niscaya kami akan menyelam bersamamu.”
C.
Penyebab
Terjadinya Pertempuran
Perang
Badar. Perang badar terjadi di lembah Badar pada tahun 624 M. Adapu sebab-sebab
terjadinya perang badar antara lain:
1. Ketegangan
setelah terjadi tukar menukar tawanan perang.
2. Permintaan
Abu Sufyan kepada penduduk Makkah untuk melindungi kafilahnya yang sedang dalam
perjalanan pulang dari Syiria. Permintaan itu ditanggapi oleh penduduk Makkah
dengan penafsiran bahwa kafilah mereka dicegat oleh umat Islam.
3. Berita
pencegatan umat Islam terhadap kafilah Abu Sufyan diterima oleh Abu Jahal, lalu
dia naik pitam dan mengirim pasukannya berjumlah sekitar 900-1.000 orang.
Dilembah
Badar tepatnya pada hari 17 Ramadhan 2 H atau 17 Maret 624 M, Peperangan
terjadi antara pasukan Kafir dan Quraisy dan Umat Islam. Pertama-tama terjadi
duel antara anggota pasukan. Tiga anggota pasukan kafir Quraisy, yaitu Utbah
bin Rabi'ah, Syibah bin Rabi'ah, dan Walid bin Utbah, berhadapan dengan Hamzah,
Ali bin Abu Thalib dan Ubaidah dari pihak umat Islam Madinah. Dalam pertempuran
itu, ketiga kafir Quraisy terbunuh. Utbah dibunuh oleh Hamzah, Waid di bunuh
oleh Ali, dan Syaibah dibunuh oleh Ubaidah.
Seteah
itu terjadi peperangan antara dua pasukan. Nabi Muhammad SAW memimpin sendiri
peperangan tersebut. Umat islam yang berjumla 313 dengan perlengkapan sederhana
berhasil memenangkan peperangan. Abu jahal bersama 70 orang pasukan Makkah
terbunuh, sementara pasukan umat Islam 14 orang yang mati syahid terdiri dari 6
orang Muhajirin dan 8 orang Anshor.
Kemenangan
di Badar memberikan kesan tersendiri, baik bagi umat Islam maupun kafir Quraisy
Makkah. Diantaranya sebagai berikut:
1. Semakin
solid kekuatan Umat Islam di Madinah.
2. Menjadi
dasar Pemerintahan Nabi di Madinah.
3. Kemenangan
militer umat Islam yang pertama.
4. Semangat
jihad perang badar sangat berpengaruh terhadap dakwah Islam pada hari-hari
berikut.
D.
Hikmah
Perang Badar
Setelah
wahyu yang mengijinkan kaum muslimin untuk berperang turun, datang berita bahwa
kafilah dagang Mekkah yang dipimpin Abu Sofyan sedang dalam perjalanan pulang
dari Syam menuju Mekkah. Rasulullah ﷺ mengadakan persiapan untuk keluar bersama 313
atau hingga 317 orang, tapi seorang informan telah membocorkan informasi
tersebut pada Abu Sofyan yang kemudian meminta bantuan ke Mekkah untuk
mendatangkan bala tentaranya. Yang terjadi kemudian adalah sebuah peperangan
besar di Badar yang memberikan banyak hikmah dan pelajaran, antara lain:
1. Rasulullah
ﷺ
meminta nasihat dan berkonsultasi dengan para Sahabat ketika merencanakan
strategi militer. Hal ini menunjukkan pada kita pentingnya musyawarah dalam
Islam. Rasulullah ﷺ membiasakan para Sahabat untuk tidak takut
mengemukakan pendapatnya. Dalam perang ini, atas nasihat salah satu sahabatlah
yang kemudian membuat pasukan Islam berada di atas angin, dengan memblokade
pasokan air kepada pasukan musuh.
2. Perang
Badar menunjukkan pada kita kekuatan takdir Allah, dimana sebenarnya Rasulullah
ﷺ
maupun kaum kafir Quraisy tidak berniat untuk berperang, tapi Allah menetapkan
bahwa perang harus terjadi dan melaluinya agama-Nya memperoleh kemenangan.
Allah bahkan membuat pasukan Quraisy nampak sedikit di mata pasukan Islam dan
sebaliknya juga membuat pasukan Islam nampak sedikit di mata kaum kafir
Quraisy. Ilusi ini membuat kedua belah pihak lebih antusias untuk berperang.
3. Karena
perencanaan yang matang dari Rasulullah ﷺ dan para
sahabat serta rasa tawakal mereka yang tinggi pada Allah lah yang akhirnya
membuat Allah mengirimkan bantuan pasukan malaikat untuk mendongkrak moral dan
keyakinan pasukan Islam di medan perang.
4. Begitu
dekatnya petunjuk yang diterima Rasulullah ﷺ dari Rabbnya
membuat beliau terhindar dari berbuat kesalahan. Terkait dengan tawanan perang,
Allah memberi petunjuk kepada Rasulullah ﷺ tentang pilihan
yang lebih tepat dan akhirnya Rasulullah ﷺ memperbaikinya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Rasulullah
pernah sekali membulatkan tekad menghadang salah satu kafilah dagang quraisy.
Beliau keluar diiringi 313 orang yang hanya dibekali 2 ekor unta dan 70 ekor
unta. Sementara kafilah quraisy terdiri dari 1000 ekor unta dipimpin oleh abu
sufyan bersama 40 orang bersamanya. Hanya saja abu sufyan sudah mengetahui
keluarnya kaum muslimin. Lalu ia mengirim utusan ke makkah untuk memberitahukan
hal ini,sekaligus meminta bantuan mereka. Abu sufyan mengalihkan jalanya dan
pergi dari jalan lain, sehingga ia tidak berjumpa dengan kaum muslimin.
Sedangkan kaum quraisy telah keluar dengan membawa 1000 tentara, namun utusa
Abu sufyan telah sampai pada mereka dengan mengabarkan keselamatan kafilah dan
meminta merekan kembali ke makkah. Akan tetapi abujahal menolaknya, dan ia
memerintahkan pasukanya untuk tetap melanjutkan perjalanan ke badar.
Setelah
mengetahui kaum Quraisy keluar, Rasulullah bermusyawarah kepada para sahabat,
dan mereka semua sepakat untuk menemui dan memerangi kaum Quraisy. Di pagi hari
Jum’at tanggal 17 Ramadhan tahun ke 2 H, kedua kelompok ini saling berhadapan
dan terjadilah perang yang dahsyat. Peperangan ini di akhiri dengan kemenangan
kaum muslimin dengan 14 gugur sebagai syahid. Sedangkan dari kaum musyrikin
tewas 70 orang dan 70 orang lainya ditawan.
B.
Saran
Menyadari
bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber –
sumber yang lebih banyak yang tentunga dapat di pertanggung jawabkan.Untuk
saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan.
Untuk bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain
akan saya jelaskan tentang daftar pustaka makalah.
DAFTAR PUSTAKA
Izin memgambil untuk menjadi referensi yaa kak
ReplyDelete