MAKALAH
AKTUALISASI DIRI TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI
Disusun
Oleh : Kelompok X
Ketua
: Ligar Pamungkas
Anggota
:
Insan
Nurjaman P
Mujib
Pahrezi
Bilah
MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 2
SUKABUMI
Jl.
Pasiripis Des. Pasiripis Kec. Surade Kab. Sukabumi 43179
2016
KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, shalawat serta salam senantiasa
tercurah kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Berkat kudrat
dan iradat-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang membahas tentang “Hubungan Aktualisasi Diri terhadap
Kepercayaan Diri” ini
Makalah
ini merupakan salah satu tugas Mata Pelajaran Bimbingan Konseling Kelas XII SMK
Plus Nusaputra.
Kemampuan
seseorang untuk menemukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki atau aktualisasi
diri merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan seseorang. Aktualisasi
diri juga merupakan salah satu kebutuhan yang diharapkan dapat terpenuhi oleh
setiap orang.
Dan
bagaimana hubungan aktualisaasi dan kepercayaan diri dalam kehidupan shari –
hari beserta contoh kasusnya.
Dalam
kesempatan ini kami menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan,
bimbingan dan arahan kepada penyusun.
Dalam
makalah ini kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran
dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat kami nantikan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembaca pada umumnya.
Surade,
17 November 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
A. Latar
Belakang .................................................................................. 1
B. Rumusan
masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan
............................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................
A. Pengertian
aktualisasi diri ................................................................. 2
B. Faktor
yang mempengaruhi aktualiasi diri ........................................ 3
C. Hubungan
Aktualisasi Diri dan Kepercayaan Diri............................ 4
D. Contoh
kasus Hubungan Aktualisasi Diri Trhdp Kepercayaan Diri.. 7
BAB III PENUTUP .....................................................................................
A. Kesimpulan
....................................................................................... 9
B. Saran
................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 10
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Kemampuan
seseorang untuk menemukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki atau
aktualisasi diri merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan seseorang.
Aktualisasi diri juga merupakan salah satu kebutuhan yang diharapkan dapat
terpenuhi oleh setiap orang. Aktualisasi diri dipengaruhi oleh beberapa hal,
diantaranya adalah kepercayaan diri. kepercayaan diri merupakan aspek yang
sangat penting bagi seseorang untuk dapat mengembangkan potensinya. Jika seseorang memiliki bekal kepercayaan
diri yang baik, maka individu tersebut akan dapat mengembangkan potensinya
dengan mantap.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian aktualisasi diri
2. Apa
pengertian kepercayaan diri
3. Bagaimana
hubungan aktualisasi diri dan kepercayaan diri
4. Bagaimana
contoh kasusnya dalam kehidupan sehari hari
C.
Tujuan
1. Agar
dapat mengetahui apa pengertian aktualisasi diri
2. Agar
dapat mengetahui apa itu kepercayaan diri
3. Agar
dapat mengetahui bagaimana hubungan aktualisasi diri dan kepercayaan diri
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Aktualiasi Diri
Aktualisasi
diri merupakan kemampuan individu untuk menggali dan mengembangkan segenap
potensi yang dimiliki untuk menjadi diri sendiri dan untuk meningkatkan kualitas
hidupnya. Kepercayaan diri merupakan perasaan puas dan yakin akan kemampuan
yang dimiliki dan berusaha mengembangkan penilaian positif terhadap diri
sendiri dan lingkungan. Kercayaan diri merupakan aspek kepribadian manusia yang
berfungsi penting untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya.
Aktualisasi
diri adalah daya yang mendorong pengembangan diri dan potensi individu,
sifatnya bawaan dan sudah menjadi ciri seluruh manusia. Aktualisasi diri yang
mendorong manusia sampai kepada pengembangan yang optimal dan menghasilkan ciri
unik manusia seperti kreativitas, inovasi, dan lain-lain.
Tokoh
psikologi Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik.
Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya sebisa
mungkin. Teorinya yang sangat terkenal sampai dengan hari ini adalah teori
tentang Hierarchy of Needs atau Hirarki Kebutuhan. Kehidupan keluarganya dan
pengalaman hidupnya memberi pengaruh atas gagasan gagasan psikologisnya.
Setelah perang dunia ke II, Maslow mulai mempertanyakan bagaimana psikolog
psikolog sebelumnya tentang pikiran manusia. Walau tidak menyangkal sepenuhnya,
namun ia memiliki gagasan sendiri untuk mengerti jalan pikir manusia.
Psikolog
humanis percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk
merealisasikan potensi potensi dalam dirinya, untuk mencapai tingkatan
aktualisasi diri. Untuk membuktikan bahwa manusia tidak hanya bereaksi terhadap
situasi yang terjadi di sekelilingnya, tapi untuk mencapai sesuatu yang lebih,
Maslow mempelajari seseorang dengan keadaan mental yang sehat, dibanding
mempelajari seseorang dengan masalah kesehatan mental. Hal ini menggambarkan
bahwa manusia baru dapat mengalami “puncak pengalamannya” saat manusia tersebut
selaras dengan dirinya maupun sekitarnya. Dalam pandangan Maslow, manusia yang
mengaktualisasikan dirinya, dapat memiliki banyak puncak dari pengalaman
dibanding manusia yang kurang mengaktualisasi dirinya.
Interpretasi
dari Hirarki Kebutuhan Maslow yang direpresentasikan dalam bentuk piramida
dengan kebutuhan yang lebih mendasar ada di bagian paling bawah. Maslow
menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai
teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan
atau hirarki, mulai dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai
yang paling tinggi (aktualisasi diri). Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Kebutuhan
fisiologis atau dasar
2. Kebutuhan
akan rasa aman
3. Kebutuhan
untuk dicintai dan disayangi
4. Kebutuhan
untuk dihargai
5. Kebutuhan
untuk aktualisasi diri
Maslow
menyebut empat kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan harga
diri dengan sebutan homeostatis. Kemudian berhenti dengan sendirinya.
Maslow
memperluas cakupan prinsip homeostatik ini kepada kebutuhan-kebutuhan tadi,
seperti rasa aman, cinta dan harga diri yang biasanya tidak kita kaitkan dengan
prinsip tersebut. Maslow menganggap kebutuhan-kebutuhan defisit tadi sebagai
kebutuhan untuk bertahan. Cinta dan kasih sayang pun sebenarnya memperjelas
kebutuhan ini sudah ada sejak lahir persis sama dengan insting.
B.
Pengertian
Kepercayaan Diri
Percaya
diri merupakan salah satu aspek kepribadian yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Orang yang percaya diri yakin atas kemampuan mereka sendiri serta
memiliki pengharapan yang realistis, bahkan ketika harapan mereka tidak
terwujud, mereka tetap berpikiran positif dan dapat menerimanya.
Menurut
Thantaway dalam Kamus istilah Bimbingan dan Konseling (2005:87), percaya diri
adalah kondisi mental atau psikologis diri seseorang yang memberi keyakinan
kuat pada dirinya untuk berbuat atau melakukan sesuatu tindakan. Orang yang
tidak percaya diri memiliki konsep diri negatif, kurang percaya pada
kemampuannya, karena itu sering menutup diri.
Macam-Macam Percaya Diri
Kalau
melihat ke literatur lainnya, ada beberapa istilah yang terkait dengan
persoalan pede/percaya diri yaitu ada empat macam, yaitu :
1. Self-concept
: bagaiman Anda menyimpulkan diri anda secara keseluruhan, bagaimana Anda
melihat potret diri Anda secara keseluruhan, bagaimana Anda mengkonsepsikan
diri anda secara keseluruhan.
2. Self-esteem
: sejauh mana Anda punya perasaan positif terhadap diri Anda, sejauhmana Anda
punya sesuatu yang Anda rasakan bernilai atau berharga dari diri Anda, sejauh
mana Anda meyakini adanya sesuatu yang bernilai, bermartabat atau berharga di
dalam diri Anda.
3. Self
efficacy : sejauh mana Anda punya keyakinan atas kapasitas yang Anda miliki
untuk bisa menjalankan tugas atau menangani persoalan dengan hasil yang bagus
(to succeed). Ini yang disebut dengan general self-efficacy. Atau juga,
sejauhmana Anda meyakini kapasitas anda di bidang anda dalam menangani urusan
tertentu. Ini yang disebut dengan specific self-efficacy.
4. Self-confidence:
sejauhmana Anda punya keyakinan terhadap penilaian Anda atas kemampuan Anda dan
sejauh mana Anda bisa merasakan adanya “kepantasan” untuk berhasil. Self
confidence itu adalah kombinasi dari self esteem dan self-efficacy (James
Neill, 2005)
Berdasarkan
paparan tentang percaya diri, kita juga bisa membuat semacam kesimpulan bahwa
percaya diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang, dimana individu
dapat mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat
pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan
di dalam hidupnya.
Akibat
Kurang Percaya Diri
Ketika
ini dikaitkan dengan praktek hidup sehari-hari, orang yang memiliki kepercayaan
diri rendah atau telah kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / bersikap
sebagai berikut :
1. Tidak
memiliki sesuatu (keinginan, tujuan, target) yang diperjuangkan secara sungguh
sungguh.
2. Tidak
memiliki keputusan melangkah yang decissive (ngambang)
3. Mudah
frustasi atau give-up ketika menghadapi masalah atau kesulitan
4. Kurang
termotivasi untuk maju, malas-malasan atau setengah-setengah
5. Sering
gagal dalam menyempurnakan tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak optimal)
6. Canggung
dalam menghadapi orang
7. Tidak
bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara dan kemampuan mendengarkan yang
meyakinkan
8. Sering
memiliki harapan yang tidak realistis
9. Terlalu
perfeksionis
10. Terlalu
sensitif (perasa)
Sebaliknya,
orang yang mempunyai kepercayaan diri bagus, mereka memiliki perasaan positif
terhadap dirinya, punya keyakinan yang kuat atas dirinya dan punya pengetahuan
akurat terhadap kemampuan yang dimiliki. Orang yang punya kepercayaan diri
bagus bukanlah orang yang hanya merasa mampu (tetapi sebetulnya tidak mampu)
melainkan adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya mampu berdasarkan
pengalaman dan perhitungannya.
C.
Hubungan
Aktualisasi Diri dan Kepercayaan Diri
Maslow
(Sobur, 2009:278) mengungkapkan kembali bahwa kebutuhan aktualisasi diri
sebagai hasrat untuk menjadi diri sendiri sepenuhnya bagi seseorang, menjadi
apa saja menurut kemampuan yang melekat pada dirinya. Setiap manusia memiliki
hakikat intrinsik yang baik. Itu
memungkinkan untuk mewujudkan perkembangan secara utuh dan masksimal.
Perkembangan yang sehat terjadi jika manusia dapat mengatualisasikan diri dan
mewujudkan segenap potensinya.
Keyakinan
diri atau efikasi juga berhubungan dengan aktualisasi diri. efikasi diri secara
umum adalah keyakinan seseorang mengenai kemampuan-kemampuannya. Orang tidak akan dapat mengembangkan potensinya
untuk mencapai keinginannya jika tidak yakin dengan potensi atau kemampuan yang
ada. Efikasi diri akan memengaruhi beberapa aspek dari kognisi dan perilaku
seseorang. Oleh karena itu, perilaku satu individu
D.
Contoh
Kasus Hubungan Aktualisasi Diri dan Kepercayaan Diri
Berdasarkan
hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara kepercayaan diri dengan
aktualisasi diri pada karyawan Samarinda Pos.
Dari hasil analisis di dapat nilai
F= 40.562 , R= 0.523 p < 0.05 yang menunjukkan hubungan antar variabel. Berdasarkan hasil uji hipotesis juga
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara
kepercayaan diri dengan aktualisasi diri pada karyawan PT. Duta Media Kaltim
Press (Samarinda Pos) ini dapat diartikan bahwa seamakin tinggi tingkat
kepercayaan diri karyawan maka akan meningkatkan aktualisasi dalam megembangkan seluruh
kemampuan dan potensi sebaliknya, apabila kepercayaan diri rendah maka
aktualisasi diri juga tidak akan tercapai. Pada tingkat aktualisasi diri
diperoleh hasil mean 45.37 dengan standar deviasi 3.888 sedangkan pada tingkat
kepercayaan diri diperoleh hasil mean 61.67 dengan standar deviasi 7.897.
Dari
data deskriptif yang diperoleh karyawan yang memiliki tingkat aktualisasi diri
sebesar memiliki aktualisasi diri sangat tinggi sebesar 5 persen dan untuk kategori tinggi sebesar 39 persen.
Sehingga karyawan yang memiliki aktualisasi diri dengan kategori tinggi sebesar
44 persen dari jumlah sampel. Sedangkan karyawan yang memilki kategori
aktualisasi diri dengan persentase sedang sebesar 33 persen dan yang memiliki
kategori aktualisasi diri rendah dan sangat rendah sebesar 23 persen dari
jumlah sampel. Maka dapat dikatakan bahwa karyawan PT. Duta Media Kaltim Press
(Samarinda Pos) memiliki tingkat aktualisasi diri yang tergolong tinggi sebesar
39 persen. Sedangkan data deskriptif untuk karyawan yang memiliki tingkat
kepercayaan diri sangat tinggi hanya sebesar 1 persen dan untuk kategori tinggi sebesar 43 persen.
Sehingga karyawan yang memiliki kepercayaan diri dengan ketegori tinggi sebesar
44 persen dari jumlah sampel. Sedangkan karyawan yang memilki kategori
kepercayaan diri dengan persentase sedang sebesar 23 persen dan yang memiliki
kategori aktualisasi diri rendah dan sangat rendah sebesar 32 persen dari jumlah
sampel sehinga. Maka dapat dikatakan
bahwa karyawan PT. Duta Media Kaltim Press (Samarinda Pos) memiliki tingkat
kepercayaan diri yang tergolong tinggi sebesar 43 persen.
Adapun
sumbangan efektif (R) variabel kepercayaan diri pada aktualisasi diri adalah sebesar
52,3 persen yang dilihat dari koefisien determinan (r2) sebesar 0.523. hal ini
berarti bahwa variabel kepercayaan diri menyumbangkan 52.3 persen kepada
aktualisasi diri ini berarti, 47.7 persen aktualisasi diri di pengaruhi oleh variabel yang lain. Hal-hal
yang mempengaruhi tingkat kepercayaan diri karyawan seperti keyakinan kemampuan diri, optimis, obyektif,
bertanggung jawab dan rasional dan realitas akan mempengaruhi individu untuk
mampu beraktualisasi diri yang didalamnya diperlukan aspek-aspek seperti
orientasi yang realistik, penerimaan
diri, orang lain, dan alam sekitar, mengenal harkat kemanusiaan, memiliki minat
sosial dan kreatifitas.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Aktualisasi
diri juga merupakan salah satu kebutuhan yang diharapkan dapat terpenuhi oleh
setiap orang. Aktualisasi diri dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya
adalah kepercayaan diri.Maslow (Sobur, 2009:278) mengungkapkan kembali bahwa
kebutuhan aktualisasi diri sebagai hasrat untuk menjadi diri sendiri sepenuhnya
bagi seseorang, menjadi apa saja menurut kemampuan yang melekat pada dirinya.
Setiap manusia memiliki hakikat
intrinsik yang baik. Itu memungkinkan untuk mewujudkan perkembangan
secara utuh dan masksimal. Perkembangan yang sehat terjadi jika manusia dapat mengatualisasikan
diri dan mewujudkan segenap potensinya.
B.
Saran
Kami
sadar makalah ini tidak sempurna dan penuh kekurangan, maka dari itu kami
sebagai penulis sangat mengharapkan keritik dan saran yang membangun dari para
pembaca semuanya.
DAFTAR PUSTAKA
DEBUT GATTUSO, AC MILAN MAINKAN SKEMA 3-4-3
ReplyDelete